Tak Sepaham dengan Trump, Banyak Orang AS Lebih Bersimpati pada Protes

3 Juni 2020, 15:05 WIB
POLISI berjaga saat para pengunjuk rasa menggelar aksi protes di area permukiman Uptown di Chicago, Amerika Serikat (AS) pada Senin, 1 Juni 2020.* /ANTARA FOTO/Xinhua-Chris Dilts/hp/

PR TASIKMALAYA - Mayoritas orang Amerika bersimpati dengan protes nasional atas kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata dalam tahanan polisi dan tidak menyetujui tanggapan Presiden Donald Trump terhadap kerusuhan itu, menurut jajak pendapat Reuters atau Ipsos yang dirilis pada Selasa, 2 Juni 2020.

Demonstrasi yang terjadi di seantero Amerika beberapa di antaranya telah berubah menjadi kekerasan, dimulai minggu lalu setelah seorang perwira polisi Minneapolis direkam video berlutut di leher George Floyd selama hampir sembilan menit, bahkan setelah Floyd tampaknya kehilangan kesadaran. Petugas kini telah didakwa dengan pembunuhan.

Survei yang dilakukan pada Senin dan Selasa menemukan 64 persen orang dewasa Amerika 'bersimpati kepada orang-orang yang keluar memprotes sekarang', sementara 27 persen mengatakan mereka tidak dan 9 persen tidak yakin.

Baca Juga: Dampak Penundaan Ibadah Haji 2020, Daftar Tunggu Haji di Kabupaten Tasikmalaya Jadi 17 Tahun

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters menggarisbawahi risiko politik bagi Trump, yang telah mengadopsi pendekatan garis keras terhadap protes dan mengancam akan mengerahkan militer AS untuk memadamkan perbedaan pendapat yang penuh kekerasan.

Lebih dari 55 persen orang Amerika mengatakan mereka tidak menyetujui penanganan Trump terhadap protes, termasuk 40 persen yang 'sangat' tidak setuju, sementara hanya sepertiga mengatakan mereka menyetujui, lebih rendah dari keseluruhan persetujuan pekerjaannya sebesar 39 persen.

Sebuah jajak pendapat Reuters atau Ipsos yang terpisah menemukan fakta bahwa kepemimpinan Biden atas Trump di antara para pemilih terdaftar meningkat menjadi 10 poin persentase, margin terbesar sejak mantan wakil presiden itu menjadi calon anggapan partainya pada awal April.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Kian Memanas, Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam

Dua kali lebih banyak pemilih independen mengatakan mereka tidak menyetujui tanggapan Trump terhadap kerusuhan itu. Bahkan di kalangan Republikan, hanya 67 persen mengatakan mereka menyetujui cara dia merespons, secara signifikan lebih rendah dari 82 persen yang menyukai keseluruhan kinerja pekerjaannya.

Protes telah memperdalam perasaan krisis bagi negara yang sudah terhuyung-huyung karena pandemi coronavirus dan kemerosotan ekonomi yang menghancurkan perekonomian negara adikuasa tersebut. 

Sementara itu banyak demonstrasi pada siang hari telah berubah menjadi damai, beberapa telah menyebabkan bentrokan keras di malam hari antara polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Juga: Mulai Kembali ke Kantor, Simak Tips Bersihkan Perangkat Elektronik yang Sudah Lama Tak Terpakai

Mayoritas baik dari Partai Republik dan Demokrat mengatakan mereka mendukung protes damai tetapi percaya kerusakan properti merongrong penyebab demonstran. Kurang dari seperempat orang Amerika mengatakan kekerasan adalah respons yang tepat.

Bahkan di daerah pedesaan dan pinggiran kota sebagian besar tidak terpengaruh oleh demonstrasi, kebanyakan orang menyatakan dukungan. Sedikit lebih dari setengah penduduk pedesaan mengatakan bahwa mereka bersimpati kepada para pengunjuk rasa, sementara tujuh dari 10 penduduk pinggiran kota setuju.

47 persen pemilih terdaftar mengatakan mereka berencana untuk mendukung Biden dalam pemilihan 3 November, dibandingkan dengan 37 persen yang mendukung Trump. Biden bersumpah untuk tidak 'mengipasi api kebencian' dalam sebuah pidato pada Selasa tentang kerusuhan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Informasi Malaysia Menyapu Habis Seluruh WNA, Simak Penjelasan Faktanya

Opini publik bisa berubah-ubah karena protes terus meletus menjadi amukan tidak terkendali di kota-kota besar setiap malam. Beberapa petugas polisi ditembak pada Senin malam, dan Trump telah mencemooh gubernur yang belum meminta bantuan militer.

Pada Senin, polisi menggunakan gas air mata untuk membersihkan pengunjuk rasa damai di dekat Gedung Putih sehingga Trump dapat berpose untuk foto di depan sebuah gereja.

Orang Amerika terbagi atas respons polisi. Menurut jajak pendapat, 43 persen percaya bahwa polisi melakukan pekerjaan dengan baik dan 47 persen tidak setuju, dengan mayoritas Demokrat tidak setuju dan mayoritas Partai Republik setuju.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Militer Asal Tiongkok Masuk ke Indonesia Sebagai Pekerja Proyek? Begini Faktanya

Jajak pendapat Reuters atau Ipsos tentang protes dilakukan secara online, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat dan mengumpulkan tanggapan dari 1.004 orang dewasa Amerika. 

Jajak pendapat itu memiliki interval kredibilitas, ukuran ketepatan, plus atau minus 4 poin persentase.

Jajak pendapat lain yang dilakukan selama periode yang sama mengenai kinerja pekerjaan Trump secara keseluruhan dan pemilihan 2020 mengumpulkan tanggapan dari 1.113 orang dewasa Amerika dan memiliki interval kredibilitas plus atau minus 3 poin persentase.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler