Disebut Wafat hingga Siap Digantikan Adiknya, Kondisi Kim Jong Un Jadi Misteri Besar Dunia

26 April 2020, 11:57 WIB
KIM Jong Un.* /KCNA/

PIKIRAN RAKYAT - Kim Jong Un dikabarkan meninggal, namun sebagain juga menyatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Diktaktor, yang disebut sebagai 'Rocket Man' oleh Presiden Amerika Serikat karena kecintaan Kim Jong Un terhadap peluncuran Rudal tersebut, disebut telah menjalani operasi jantung dan menimbulkan berbagai spekulasi di dunia.

Sebuah media di Hong Kong mengklaim bahwa Kim Jong Un telah meninggal, dan mengutip informasi tersebut dari sumber majalah Jepang.

Baca Juga: Bantu Warga Belum Terdata Bansos, Kapolri Instruksikan Polres Siapkan Dana Khusus

Sementara itu, pada Jumat Malam 25 April 2020, Kim Jong Un dikabarkan telah pulih, dan Media Korea Utara bertindak seolah-olah semuanya normal-normal saja.

Laporan lain yang dikonfirmasi, dikaitkan dengan sumber-smuber senior Partai Komunitas di Beijing, mebklaim bahwa Kim Jong Un meninggal ketika ahli bedahnya gagal melakukan operasi jantung tersebut.

Absennya Kim Jon Un di depan publik membuat dunia berspekulasi bahwa pemimpin dari Korea Utara tersebut telah meninggal.

Awal pekan ini, Presiden Trump mengecilkan laporan bahwa Kim sakit, dan seorang pejabat yang akrab dengan intelijen AS mengatakan pemerintah tidak punya alasan untuk menyimpulkan dia sakit parah.

Baca Juga: Ahli Medis Tiongkok Pergi ke Korea Utara di Tengah Kabar Kondisi Kim Jong Un yang Memburuk

Tetap saja, semua kabar tersebut semakin memanas ketika Tiongkok mengirim para ahli medis untuk membantu merawat Kim Jong Un.

Seorang petugas medis Tiongkok mengatakan kepada majalah Jepang bahwa pemimpin itu mencengkeram dadanya dan jatuh ke tanah saat berkunjung ke pedesaan awal bulan ini.

Seorang dokter saat itu menemani Kim Jong Un untuk melakukan CPR dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Dikabarkan dari situs New York Post, Jika Kim Jong Un benar-benar sudah mati, verifikasi resmi mungkin hanya datang dari media pemerintah Korea Utara, yang menunda pengumuman kematian seperti pendahulunya, yakni ayah dan kakeknya, yang ditunda hingga empat hari lamanya.

Baca Juga: Ravio Patra Dipulangkan, ICW: Hentikan Kriminalisasi dan Ungkap Pelaku Peretasan!

"Ketika datang ke Korea Utara Anda tidak akan pernah terlalu yakin sampai Anda mendengar berita dari negara itu sendiri," kata David Maxwell, seorang spesialis Korea Utara di Yayasan Pertahanan Demokrasi.

Namun ia mengingatkan bahwa orang Korea Utara juga sudah banyak yang mempunyai Smartphone, jadi meski cakupannya hanya di dalam negeri, informasi akan dengan cepat beredar ke luar.

Maxwell berteori bahwa virus corona bisa menjadi faktor yang berkontribusi jika Kim ternyata mati, terutama karena ia memiliki kondisi mendasar seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Maxwell mengklaim bahwa nol kasus di Korea Utara itu bisa saja bohong.

Baca Juga: Statusnya Masih jadi Saksi, Pegiat Demokrasi Ravio Patra Dipulangkan

Selain Kim Jong Un, nama Kim Yo Jong yang merupakan adik dari pemimpin Korea Utara itu menjadi banyak diperbincangkan mengingat dirinya adalah satu-satunya anggota keluarga yang tersisa untuk mengambil alih kekuasaan Kim Jong Un.

"Akan sangat luar biasa dan mengejutkan bagi negara tersbut untuk menjadi Pemimpin Besar perempuan tetapi itu tidak akan menjadi bidat," Sung-Yoon Lee, seorang ahli Korea Utara di Sekolah Diplomasi Fletcher University Tufts University.

Ia mengatakan bahwa perlunya menjaga kekuasaan dalam keluarga mengalahkan segalanya, termasuk tradisi Chauvinisme atau kebencian terhadap wanita Korea utara.

Baca Juga: Tutup Penerbangan Umum hingga Juni, Bandara Soekarno-Hatta Tetap Layani Kargo dan Khusus

Korea Utara kemungkinan akan menutup setiap inci perbatasan jika Kim meninggal dan negara itu akan melaukan pertemuan tertutup untuk menunjuk pengganti Kim Jong Un.

Baik Kim Jong Un dan saudara perempuannya menghabiskan sebagian masa kecil mereka di sekolah asrama Swiss, di mana mereka belajar bahasa Inggris dan lebih banyak merasakan kehidupan Barat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler