Lockdown Wuhan Akibat Covid-19 Resmi Berakhir, Gugus Epidemi: Ini Tonggak Baru Perjuangan

8 April 2020, 14:30 WIB
KEINDAHA Kota Wuhan dipenuhi lampu pada malam hari /Shuttersock/Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Negara pertama ditemukannya virus corona, Tiongkok telah bangkit dari keterpurukan akibat wabah Covid-19 menyerang Wuhan selama hampir tiga bulan ke belakang.

Negeri Tirai Bambu ini, telah berhasil turun dari urutan angka terinfeksi paling banyak pertama di dunia menjadi urutan keenam menggeser negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis dan Jerman.

Bahkan, hingga kini Tiongkok mampu menekan angka kematian sejak merebak dengan hebat pada Februari lalu, sehingga jumlah kematian yang tinggi tidak pernah dilaporkan lagi ke publik.

Baca Juga: Identik dengan Makanan Buka Puasa, Simak 8 Khasiat Buah Kurma yang Sangat Melimpah

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara, Tiongkok telah mengakhiri masa lockdown di Wuhan, pusat wabah Covid-19 bermula, yang kemudian menyebar ke hampir seluruh dunia.

Meski Wuhan sudah membuka kembali perbatasannya setelah 76 hari ditutup, namun beberapa pembatasan dalam kota akan tetap berlaku.

Tak hanya itu, pejabat juga memperingatkan bahwa ancaman infeksi masih akan terus berlanjut, mengingat pada Selasa, 7 April 2020 kemarin, Tiongkok baru saja melaporkan sebanyak 705 kasus terinfeksi Covid-19 tanpa gejala.

Baca Juga: Rumah Sakit Terbesar untuk Tangani Covid-19 di Libya Dihancurkan, PBB: Kami Mengutuknya

Sebagaimana diketahui, Wuhan yang merupakan kota metropolis yang dihuni sekitar 11 juta orang itu, adalah tempat pertama kali virus corona terdeteksi pada Desember 2019.

Kemudian wilayah tersebut ditutup dari dunia luar sejak 23 Januari 2020, dalam upaya menekan angka penyebaran yang tinggi baik di Wuhan itu sendiri maupun secara global, seperti yang tengah terjadi sekarang.

Sementara itu, pada Rabu, 8 April 2020, penduduk dan pengunjung yang sehat sudah diperbolehkan meninggalkan Wuhan dan kembali bertemu keluarga di luar Wuhan maupun luar Tiongkok.

Baca Juga: Guna Pemenuhan Stok, Ratusan Anggota TNI, Polri, dan Ormas di Tasikmalaya Donorkan Darah

Alat transportasi juga telah diberi izin beroperasi kembali seiring dihapuskannya kebijakan lockdown Wuhan, beberapa transportasi yang dapat digunakan di antaranya kereta api dan pesawat.

Kondisi ini membuat otoritas kereta api Wuhan memperkirakan lebih dari 55.000 penumpang akan meninggalkan Wuhan dengan kereta pada hari Rabu, 8 April 2020 ini. Dan sekitar 40 persen diperkirakan menuju wilayah Delta Sungai Mutiara, pusat manufaktur utama di Tiongkok.

Perlu diketaui pelonggaran pembatasan perjalanan di Wuhan adalah tonggak terbaru dalam perjuangan Tiongkok melawan Covid-19.

Baca Juga: Para Peneliti Ungkap, Virus Corona dapat Bertahan di Permukaan Masker Selama Satu Minggu

Negara itu melaporkan hampir nol infeksi lokal baru dalam beberapa pekan terakhir, yang mengarah pada tindakan pembatasan serupa yang dicabut untuk bagian lain dari Provinsi Hubei akhir bulan lalu.

Luo Ping, seorang pejabat pengendalian epidemi di Wuhan, mengatakan bahwa pada Minggu, pencabutan lockdown menandai awal mula kembali kegiatan ekonomi dan sosial kota dari "suspensi" sebelumnya.

Tetapi dia memperingatkan kota Wuhan itu, menghadapi tugas yang sulit mencegah kasus impor corona Covid-19 dan kambuhnya infeksi lokal.

Baca Juga: Rentan Terpapar, 42 Anggota Polres Tasikmalaya Kota Jalani Rapid Test Virus Corona

"Setelah pekerjaan dan produksi dilanjutkan, pergerakan orang meningkat dan begitu pula risiko infeksi silang dari pertemuan massal. Beberapa warga telah kehilangan kewaspadaan mereka dan tidak mengenakan masker ketika mereka pergi jalan-jalan," ujar Luo

Lebih lanjut, Lou mengingatkan kembali dibukanya Wuhan tidak berarti segalanya bebas, tidak juga berarti santai dalam pencegahan epidemi dan langkah-langkah pengendalian di dalam kota, namun ini saatnya agar lebih waspada.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler