80 Persen Awak Kapal Induk AS Positif Corona , Sang Kapten Mohon Bantuan Pejabat AL

2 April 2020, 10:00 WIB
KAPAL induk Theodore Roosevelt.* //New York Times/

PIKIRAN RAKYAT - Kapten kapal induk Amerika Serikat yang dikerahkan menuju Pasifik telah meminta bantuan karena wabah virus corona di kapalnya terus menyebar.

Para pejabat militer mengatakan bahwa puluhan pelaut telah terinfeksi.

Kapten Brett E. Cozier mengungkapkan situasi mengerikan yang sedang berlangsung di atas kapal perang, Theodore Roosevelt, yang memiliki lebih dari 4000 anggota awak kapal.

Baca Juga: Bandung Kembali Diterjang Banjir, Ridwan Kamil Hibur Anak-anak Pengungsi dengan Bernyanyi

Ia meminta para pejabat Angkatan Laut Amerika Serikat meminta sumber daya untuk melakukan isolasi seluruh krunya dan menghidari kemungkinan kematian dalam situasi yang sangat buruk itu.

Permohonan itu disampaikan secara eksklusif lewat surat yang terdiri dari empat halaman.

Ia mengatakan hanya sebagian kecil pelaut yang terinfeksi yang tidak berada di pesawat dan sebagian kru tetap di atas kapal tersebut.

"Kami tidak berperang. Pelaut tidak perlu mati. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita gagal untuk merawat dengan baik aset kita yang paling terpercaya (pelaut kita)," ujar Crozier.

Baca Juga: BERITA BAIK dari Tiongkok, Imuwan Temukan Antibodi Efektif untuk Tangani Covid-19

Mereka yang berada di atas kapal tetap mengikuti prosedur untuk karantina selama 14 hari namun mereka menegaskan tidak dapat menjaga jarak sosial satu sama lainnya.

Hal itu dikeranakan keterbatasan ruang kapal perang yang ada, sehingga mereka terpaksa untuk tidak menjaga jarak antar kru.

Terlebih kapal induk tersebut memiliki kamar yang sempit juga lorong-lorong yang sempit serta cafetaria dan ruangan yang bisa digunakan secara bersamaan

Tentu menjaga jarak adalah hal yang sulit juga mereka terpaksa untuk tetap berdekatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Debt Collector Dipukuli di Garut Kota, Simak Kebenarannya

Dengan adanya hal itu, Crozier meminta kamar karantina yang sesuai di pantai Guam untuk seluruh kru nya sesegera mungkin.

"Memindahkan sebagian besar personel dari kapal induk nuklir AS yang dikerahkan dan mengisolasi mereka selama dua minggu adalah tindakan yang luar biasa. Ini adalah risiko yang perlu dilakukan," ujarnya lagi.

Ia mengatakan mempertahankan awak kapal yang terdiri dari perempuan dan laki-laki sebayak 400 ribu di kapal tersebut adalah hal sangat berisiko dan hal tersebut akan merusak kepercayaan para pelaut yang tidak mengatasinya dengan baik.

Awalnya pihak dari Angkatan laut sama sekali tidak mau berkomentar atas hal ini. Namun pada 31 Maret 2020, Sekretaris pejabat Angkatan Laut ThomasModly mulai angkat bicara.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Imigran Tiongkok Sengaja Bawa Virus untuk Membasmi Rakyat Indonesia

"Saya mendengar tentang surat dari Kapten Crozier(Selasa) pagi, saya tahu bahwa organisasi komando kami telah mengetahui hal ini selama sekitar 24 jam dan ami telah bekerja sebenarnya pada tujuh hari terakhir untuk memindahkan para pelaut keluar dari kapal dan negisolasinya di Guam," ujar Modley.

Namun ia mengungkapkan bahwa saat ini, di Guam tidak memiliki cukup ruang untuk mengisolasi para pelaut tersebut.

Mereka pun harus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk bisa mendapatkan ruang hotel, atau setidaknya membuat fasilitas seperti tenda.

"Kami tidak setuju dengan permintaan kapten di kapal tersebut dan kita sedang melakukannya dengan jalan yang harus memikirkan metode yang baru karena kapal tersebut tidak sama dengan kapal pesiar biasanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 2 April 2020: Jatiwaras dan Tawang Diterpa Hujan Ringan

Ada pesawat, serta bermacam senjata di dalamnya. Kami pun harus berusaha melawan wapi jikaada kebakaran dalam kapal tersebut, kita harus menjalankan pembangkit tenagalistrik nuklir," ujarnya lagi.

Ia mengaku saat ini pihaknya tengah memikirkannya juga berusaha untuk mengatasi hal tersebut.

"Kami sangat terlibat dalam hal ini, kami sangat khawatir tentang hal itu dan kami tengah mengambil semua langkah yang tepat," tutup Modley.

Baca Juga: Hubungan Cinta Terhalang Restu Orang Tua? Coba Beri Pemahaman Ini

Diketahui bahwa tidak ada pelaut yang terinfeksi yang menunjukkan gejala, namunjumlah mereka saat dites hasiknya positif dan kasus semakin hari semakin melonjak sejak dinyatakannya ada yang positf 0pada tinga ngggota awak kapal pada24 Maret 2020.

Pejabat AS, yang tidak ingin diungkapkan identitasnya mengungkapkan bahwa hampir 80 persen orang yang berada di atas kapal induk tersebut telah dinyatakan positif terinfeksi virus.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler