Uni Emirat Arab Dikejutkan dengan Dua Rudal Balistik yang Ditembakkan oleh Houthi Yaman

26 Januari 2022, 11:57 WIB
Ilustrasi serangan rudal - Uni Emirat Arab merasa kaget dengan serangan rudal balistik yang ditembakkan oleh Houti Yaman dengan Abu Dhabi sebagai sasarannya. /Pixabay/SpaceX-Imagery

PR TASIKMALAYA - Uni Emirat Arab dan militer Amerika Serikat (AS) pada Senin, 24 Januari 2022 dikejutkan dengan kedatangan dua rudal balistik.

Uni Emirat Arab bersama AS yang menyadari adanya dua rudal balistik tersebut segera melakukan mencegatan sebelum mengenai sasarannya.

Abu Dhabi, yang menjadi ibu kota Uni Emirat Arab diyakini menjadi sasaran dari dua rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Npr.

Pihak berwenang di Uni Emirat Arab mengungkapkan bahwa serangan rudal balistik pada Senin itu merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir dengan Abu Dhabi sebagai sasaran targetnya.

Baca Juga: Spider-Man: No Way Home Art, Mengungkap MCU Hampir Memiliki Sinister Six

Tembakan rudal semakin meningkatkan ketegangan di Teluk Persia, dan hal tersebut memang sudah terjadi beberapa kali selama perang Yaman berlangsung dalam beberapa tahun belakangan.

Runtuhnya kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia menjadi salah satu pemicunya.

Diketahui bahwa ada dua ribu tentara AS di Pangkalan Udara Al-Dhafra, Abu Dhabi berlindung di bunker selama serangan itu berlangsung.

Baca Juga: Hailee Steinfeld Baru Saja Membantah Rumor Casting 'Young Avengers'

Tidak hanya itu, rudal patriot juga diluncurkan sebagai serangan balasan yang jarang dilakukan.

Serangan-serangan itu mengancam usaha ramah-bisnis yang berfokus pada pariwisata dari Emirates yakni sebuah federasi dari tujuh syekh di Semenanjung Arab yang juga merupakan rumah bagi Dubai.

Selama bertahun-tahun, negara ini telah memasarkan dirinya sebagai salah satu sudut aman dari lingkungan yang berbahaya.

Baca Juga: Jakpro Bantah Tender Formula E Gagal, Widi Amanasto: 'Retender'

Pada Senin dini hari warga dikejutkan dengan suara dua ledakan yang kemudian bergemuruh di seluruh kota.

Suara tersebut muncul dari rudal pencegat yang melesat ke awan menghalau rudal yang datang di atas langit Abu Dhabi.

Emirates mengaku siap menghadapi ancaman apapun dan akan mengambil tindakan yang diperlukan demi melindungi negara dari semua serangan.

Baca Juga: Reza Arap Pernah Lakukan Percobaan Bunuh Diri karena Patah Hati

Kapten Angkatan Laut Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, mengungkapkan bahwa rudal patriot AS berhasil mencegah rudal Houthi menyerang sasaran di Abu Dhabi.

Video di media sosial menunjukkan bahwa tembakan pencegat keluar berasal dari pangkalan.

Tembakan rudal mengganggu lalu lintas ke Bandara Internasional Abu Dhabi, selama sekitar satu jam setelah serangan itu.

Baca Juga: Ramadhan 2022 di Depan Mata, Inilah Doa Niat dan Buka Puasa Lengkap dengan Artinya

Juru bicara militer Houthi, Yehia Sarei mengklaim serangan itu dengan mengatakan pemberontak menargetkan beberapa situs di Uni Emirat Arab dengan rudal balistik dan drone.

Salah satu sasaran mereka adalah Pangkalan Udara Al-Dhafra.

Dia memperingatkan UEA akan terus menjadi target ‘selama serangan terhadap rakyat Yaman berlanjut.’

Baca Juga: Bareskrim Tarik Belasan Laporan Soal Edy Mulyadi, Husin Shihab: Kalau Gak Masuk Ada Dugaan Ada yang Lindungi

“Kami memperingatkan perusahaan dan investor asing untuk meninggalkan Emirates! Karena sudah menjadi negara yang tidak aman,” ujar Sarei.

Pasar Keuangan Dubai ditutup turun hampir 2 persen setelah serangan itu, dengan hampir setiap perusahaan perdagangannya mengalami penurunan, termasuk Bursa Efek Abu Dhabi juga turun tipis.

Kedutaan Besar AS di Abu Dhabi kemudian mengeluarkan peringatan keamanan kepada orang Amerika yang tinggal di Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Bareskrim Tarik Belasan Laporan Soal Edy Mulyadi, Husin Shihab: Kalau Gak Masuk Ada Dugaan Ada yang Lindungi

Termasuk instruksi tentang cara mengatasi serangan rudal di mana belum pernah terjadi di Uni Emirat Arab.

Analis konsultan risiko Verisk Maplecroft, Torbjorn Soltvedt berpendapat serangan tersebut bisa mengubah pandangan orang terhadap Uni Emirat Arab.

“Jika jenis serangan ini akhirnya terjadi setiap minggu seperti yang terjadi di Arab Saudi, itu akan mengubah persepsi lanskap ancaman di Uni Emirat Arab,” kata Torbjorn.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: NPR

Tags

Terkini

Terpopuler