Berupaya Cegah Kehancuran Ekonomi di Afghanistan, PBB Siapkan Dana Berupa Uang Tunai Darurat

22 Oktober 2021, 15:55 WIB
PBB membentuk komisi yang akan menyalurkan bantuan berupa uang tunai langsung ke Afghanistan di tengah krisis ekonomi di negara itu /REUTERS/Tim Wimborne

PR TASIKMALAYA – PBB mengatakan bahwa mereka telah membentuk dana perwalian khusus untuk menyediakan uang tunai darurat langsung ke Afghanistan.

Pemberian uang tunai darurat untuk Afghanistan dari PBB itu disalurkan melalui sistem yang memanfaatkan dana donor yang dibekukan sejak pengambilalihan Taliban pada Agustus.

Dengan ekonomi lokal yang terus menurun, tujuan pemerian uang tunai darurat dari PBB itu adalah untuk menyuntikkan likuiditas ke Afghanistan.

Baca Juga: Sebelum Berangkat Honeymoon ke Turki, Rizky Billar Ungkap Pantangan Soal Kandungan Lesti Kejora, Kenapa?

Nantinya, diharapkan uang tunai darurat itu akan memungkinkan warga Afghanistan untuk bertahan hidup di musim dingin ini dan tetap di tempat mereka meskipun terjadi gejolak.

Achim Steiner, administrator Program Pembangunan PBB (UNDP), mengatakan Jerman, kontributor pertama, telah menjanjikan triliunan rupiah untuk dana tersebut.

PBB juga telah berhubungan dengan donor lain untuk memobilisasi sumber daya.

Baca Juga: Batal Kunjungi Irlandia Utara, Bagaimana Kondisi Kesehatan Ratu Elizabeth II Sebenarnya?

“Yang kita saksikan bukan hanya sebuah bangsa dan negara di tengah gejolak politik; apa yang juga kita saksikan adalah kehancuran ekonomi,” katanya, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.

“Kita harus turun tangan, kita harus menstabilkan ‘ekonomi kerakyatan’ dan, selain menyelamatkan nyawa, kita juga harus menyelamatkan mata pencaharian,” sambungnya.

“Karena jika tidak, jutaan orang Afghanistan tidak dapat tinggal di tanah mereka, di rumah mereka, di desa mereka. Implikasinya tidak sulit untuk dipahami,” tandasnya.

Baca Juga: Termasuk Mencegah Kanker, Inilah 4 Manfaat dari Buah Semangka untuk Kesehatan

Dana Moneter Internasional mengatakan bahwa ekonomi Afghanistan akan berkontraksi hingga 30 persen tahun ini dan kemungkinan akan semakin memicu krisis pengungsi yang mempengaruhi negara-negara tetangga seperti Turki dan Eropa.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban menyebabkan miliaran aset bank sentral dibekukan dan lembaga keuangan internasional menangguhkan akses ke dana, meskipun bantuan kemanusiaan terus berlanjut.

Bank kehabisan uang, pegawai negeri tidak dibayar dan harga pangan melonjak.

Baca Juga: Rachel Venya Ungkap Kesiapan Jalani Proses Hukum Kasus Karantina, Kuasa Hukum: Kita Menghargai yang Lain

Kanni Wignaraja, direktur biro regional UNDP untuk kawasan Asia Pasifik, mengatakan uang tunai akan diberikan kepada warga Afghanistan yang dipekerjakan dalam program pekerjaan umum.

Sedangkan penghasilan dasar sementara akan dibayarkan kepada warga Afghanistan yang rentan.

“Upaya di sini adalah mencoba memastikan bahwa mata uang lokal yang terus menggerakkan ekonomi lokal. Dan dengan melakukan itu, itu juga menjaga ekonomi makro dari kehancuran total,” ujarnya.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1029: Ramalan Hawkins Akhirnya Terbuka, Kaido dan Big Mom Kalah?

“Ya, sistem perbankan sangat rapuh, masih ada sedikit kehidupan yang tersisa di dalamnya,” pungkasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler