PR TASIKMALAYA – Hubungan antara Putri Anne, adik kandung Pangeran Charles, dengan Camilla Parker Bowles dilaporkan tidak pernah baik-baik saja.
Sewaktu baru pertama kali bergabung dengan Kerajaan Inggris sebagai istri kedua dari Pangeran Charles pada tahun 2005 lalu, Camilla dikabarkan sempat depresi karena kehadiran Putri Anne.
Camilla depresi karena merasa terancam dengan Putri Anne yang berbagi masa lalu dengannya.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, masa lalu yang terbagi antara Camilla dan Putri Anne yaitu dalam wujud pria yang dicintai.
Pria yang dicintai kedua wanita yang sama-sama berasal dari keluarga aristrokrat tersebut tak lain adalah Andrew Parker Bowles.
Hingga tahun 70an, Andrew Parker Bowles sebenarnya masih menjalin kasih dengan Putri Anne.
Baca Juga: Pantas Saja Karier Raffi Ahmad Kian Bersinar, Ahli Aura Ungkap Hal yang Mengejutkan: Otaknya Bagus
Akan tetapi pada tahun 1973, Andrew Parker Bowles tiba-tiba saja memilih putus dari sang Putri Kerajaan gegara ingin balikan dengan Camilla.
Di hadapan sang Putri Kerajaan, Andrew Parker Bowles mengakui dirinya sudah menetapkan tanggal pernikahan dengan Camilla karena sudah diatur pihak keluarga.
Perpisahannya dengan Andrew Parker Bowles disebut-sebut sangat membuat Putri Anne patah hati.
Di tahun yang sama dengan perpisahan antara Putri Anne dan Andrew Parker Bowles, Camilla juga menyudahi hubungan percintaannya dengan Pangeran Charles.
Kemudian Camilla dan Andrew Parker Bowles pun resmi menikah pada tahun 1973.
Sayangnya, pernikahan Camilla dan Andrew Parker Bowles cuma bertahan hingga tahun 1995.
Baca Juga: Apa Bakat Terpendam Pangeran Philip yang Dikabarkan Cuma Satu-satunya di Seluruh Kerajaan Inggris?
Penyebab perceraian kabarnya murni gegara Camilla berselingkuh dengan Pangeran Charles sejak tahun 1986.
Sudah merebut pria yang dicintainya dan kini menghancurkan citra kakaknya, tentulah Putri Anne tidak akan pernah bisa menerima kehadiran Camilla sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris.
Hubungan yang memang sedari awal diwarnai kebencian ini makin memanas ketika Pangeran Charles ketahuan ingkar janji.
Baca Juga: Hari Libur Maulid Nabi Muhammad Digeser, Wapres: Mengantisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Janji yang diingkari Pangeran Charles yaitu seputar gelar yang akan diterima Camilla.
Di bulan Juni 2021, pihak Clarence House merilis pernyataan resmi bahwa Camilla akan mendapatkan gelar Putri Permaisuri apabila Pangeran Charles sudah naik takhta nanti.
Kini, pernyataan Clarence House ini kabarnya sudah tidak bisa ditemukan lagi.
Baca Juga: Bak ‘Luka’ Diolesi Garam, Ratu Elizabeth II Komentari Pangeran Charles Begitu Pangeran William Lahir
Tindakan ini dilihat pengamat Penny Junor sebagai langkah Pangeran Charles yang ingin melegalkan pemberian gelar Ratu kepada Camilla.
“Perasaanku mengatakan bahwa Charles pastinya ingin agar Camilla bisa dikenal sebagai Ratu yang merupakan gelar yang dirasa sangat cocok untuk istri Raja,” jelas Penny Junor.
Putri Anne yang kabarnya menganggap Camilla sebagai orang munafik tentunya tidak menginginkan gelar Ratu yang tadinya dipegang ibunya malah berakhir di tangan sang Duchess of Cornwall.
Baca Juga: Prabowo Subianto Ulang Tahun ke-70, Sandiaga Uno Tulis Pesan Haru
Ketidaksetujuan untuk mengangkat Camilla jadi Ratu ini bukan cuma sebatas karena dendam pribadi saja tetapi juga karena Putri Anne menganggap bahwa istri kedua dari kakaknya itu tidak akan pernah diterima oleh masyarakat Inggris Raya.
Demi mempertahankan citra keluarga Kerajaan Inggris, Putri Anne menurut pengamat bakal didukung keluarga Wessex dan Cambridge demi menggagalkan rencana Pangeran Charles yang sangat ingin memberikan gelar Ratu kepada Camilla.***