Ketegangan Tentara India dan Pemberontak di Kashmir Semakin Memanas, Sekira 22 Orang Tewas

15 Oktober 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi. Ketegangan antara tentara India dan pemberontak di Kashmir semakin memanas, setidaknya terdapat 22 orang tewas. /AFP/Tauseef MUSTAFA

PR TASIKMALAYA - Seorang perwira tentara India dan seorang polisi dibunuh oleh terduga pemberontak, selama perburuan di Kashmir, di mana 22 orang tewas dalam kekerasan yang meningkat dalam dua minggu terakhir.

Para tentara itu juga mengejar pemberontak di kawasan hutan di Kashmir selatan, ketika baku tembak terjadi pada Kamis malam, kata Kolonel Devendar Anand.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, perburuan di wilayah Mendhar telah diintensifkan setelah lima tentara tewas tiga hari sebelumnya.

Baca Juga: Curhat soal Permasalahan dengan Kakek Suhud, Baim Wong: Saya Itu Orang Biasa Juga Bisa Marah

Kekerasan yang terjadi di wilayah yang mayoritas muslim, juga diklaim oleh Pakistan, telah meningkat sejak pekan lalu, ketika gerilyawan bersenjata melancarkan serangan yang menewaskan tujuh warga sipil, termasuk tiga dari komunitas minoritas Hindu dan Sikh.

Beberapa anggota komunitas minoritas telah meninggalkan lembah Kashmir, yang bergolak karena khawatir mereka akan menjadi sasaran.

Peristiwa serupa yang menggemparkan juga pernah terjadi pada 1990-an, ketika ribuan umat Hindu melarikan diri dari wilayah tersebut.

Baca Juga: Sebut Kakek Suhud Minta Maaf karena Hadir di Podcast Nikita Mirzani, Baim Wong: Dia...

Sebanyak delapan anggota pemberontak tewas dalam pertempuran dan serangan militer dalam dua minggu terakhir, lebih dari 120 orang tewas tahun ini.

Keluarga dari salah satu tersangka yang tewas telah membantah bahwa pemuda itu tidak memiliki hubungan dengan serangan yang baru-baru ini terjadi.

Dia mengatakan bahwa pemuda itu ditahan oleh tentara dan dibunuh dalam insiden yang direkayasa dalam tahanan.

Baca Juga: Drakor 'Show Window' Tayang Bulan Depan, Berikut Karakter yang Diperankan Chansung 2PM hingga Song Yoon Ah

Kashmir terbagi antara India dan Pakistan, sejak kemerdekaan mereka dari pemerintahan Inggris pada tahun 1947.

Pemberontakan bersenjata meletus di Kashmir pada tahun 1989 yang menewaskan puluhan ribu orang.

Kelompok dan partai separatis menuntut kemerdekaan wilayah tersebut atau penggabungannya dengan Pakistan.

Baca Juga: Mimik Wajah Kakek Suhud Saat Foto Bareng dengan Baim Wong Disorot, Pakar Ekspresi: Ngerasa Menang

Ketegangan meningkat sejak pemerintah nasionalis Hindu mengakhiri semi-otonomi kawasan dan menempatkannya di bawah kendali pusat langsung pada Agustus 2019.

Pakistan membantah tuduhan berulang-ulang India, bahwa mereka mendukung pemberontak.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler