Tak Terkendali, Australia Laporkan Peningkatan Kasus Covid-19 Meski Lockdown Berminggu-minggu

22 Juli 2021, 12:52 WIB
Australia dikabarkan alami lagi lonjakan kasus Covid-19, meski lockdown telah dilakukan selama berminggu-minggu di negara tersebut. /REUTERS/Sandra Sanders

PR TASIKMALAYA - Australia telah melakukan lockdown di beberapa wilayah selama berminggu-minggu akibat Covid-19. 

Namun ternyata, meski telah melakukan lockdown dalam waktu yang cukup lama, kasus Covid-19 justru masih alami peningkatan.  

Kasus Covid-19 di Australia alami lonjakan lagi pada Kamis, 22 Juli 2021, meski telah lockdown berminggu-minggu

Baca Juga: Fadli Zon Bandingkan Nasib Nakes Indonesia dengan Inggris yang Naik Gaji: di Sini Insentif Belum Dibayar

Pihak berwenang pun memperingatkan bahwa Covid-19 akan meningkat lebih banyak dan berdampak pada ekonomi Australia.

Diketahui, Australia juga megalami keterpurukan akibat Covid-19 ini ketika negara tersebut berjuang menekan varian Delta yang sangat menular. 

New South Wales (NSW), negara bagian terpadat di Australia, melaporkan 124 kasus Covis-19 baru, dibandingkan 110 kasus sehari sebelumnya.

Baca Juga: Pamer Motor Berbeda dengan yang Diberikan Lesti Kejora, Rizky Billar Balas Sentilan Netizen Soal Harga Bando!

Hal ini menjadi rekor untuk tahun 2021 dan tertinggi dalam 16 bulan.

Sebagian besar infeksi dilaporkan di ibu kota negara bagian Sydney, yang berada dalam minggu keempat lockdown.

Negara bagian Victoria, memasuki minggu kedua lockdown dengan mencatat 26 kasus baru, naik dari 22.

Baca Juga: Bukan Rizky Billar, Sosok Inilah yang Mengajarkan Sifat Sabar terhadap Lesti Kejora: Beliau adalah..

"Kami mengantisipasi jumlah kasus akan terus meningkat sebelum mereka mulai turun dan kami perlu mempersiapkan diri untuk itu," kata Gladys Berejiklian, Perdana Menteri NSW.

Yang paling mengkhawatirkan adalah jumlah orang yang bergerak di sekitar komunitas sebelum didiagnosis, yaitu 48 orang pada hari Rabu di NSW, kata otoritas kesehatan negara bagian itu.

Sydney, tempat bagi seperlima dari 25 juta penduduk Australia, akan mengakhiri lockdown pada 30 Juli tetapi Berejiklian mengatakan jumlah infeksi di masyarakat harus mendekati nol terlebih dahulu.

Baca Juga: Minta Tagihan hingga Ratusan Juta per Kamar Inap pada Pasien Covid-19, 9 Pegawai Rumah Sakit Ditangkap

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

"Sampai kita memiliki cukup populasi kita yang divaksinasi sepenuhnya, kita akan hidup dengan beberapa tingkat pembatasan dan itu akan tergantung pada seberapa cepat kita dapat mengatasi keparahan wabah saat ini," katanya.

"Vaksin adalah kunci kebebasan kita," tambahnya. 

Baca Juga: Gading Marten Tulis Hal Mengejutkan soal Ariel Tatum, Begini Reaksi Anya Geraldine yang Jadi Sorotan!

Negara bagian Queensland yang bertetangga menutup perbatasannya dengan NSW, dengan alasan wabah itu, menutup salah satu rute yang paling sering dilalui di negara itu.

Di Victoria, di selatan NSW, semua 26 kasus baru terkait dengan rantai penularan yang diketahui dan 24 berada di karantina selama masa infeksi mereka, kata otoritas negara bagian.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler