Uni Emirat Arab Darurat Kasus Virus Corona, Pemerintah Sebut Covid-19 Varian Ganas Jadi Penyebabnya

29 Juni 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi virus Corona/Lonjakan pertambahan kasus virus corona di Uni Emirat Arab disebut disebabkan oleh Covid-19 varian Beta, Delta, dan Alpha. /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA – Pertambahan angka pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di Uni Emirat Arab melonjak naik akhir-akhir ini.

Pemerintah menyebut Covid-19 varian lebih ganas sudah masuk ke daerah Uni Emirat Arab.

Varian ganas Covid-19 tersebut menjadi penyebab utama kenapa Uni Emirat Arab sekarang berada dalam kondisi krisis virus corona.

Baca Juga: Video Syur 20 Detik Diduga Nathalie Holscher dan Manajer Tersebar, Istri Sule Minta Pertolongan pada Allah

Padahal sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Uni Emirat Arab selama ini diketahui menjadi daerah dengan kampanye vaksin Covid-19 tersukses di dunia.

Memiliki sekitar 9 juta penduduk, hampir seluruh warga Uni Emirat Arab sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Akan tetapi, pertambahan kasus selama sebulan terakhir ini malah melonjak tajam.

Baca Juga: Pihak Rektorat UI Panggil Pengurus BEM, Prof Azyumardi Azra: Kontraproduktif Bagi Kehidupan Hari Ini

Menjadi lebih dari dua ribu kasus baru per harinya. Angka ini menurut pemerintah Uni Emirat Arab masih jauh lebih rendah ketimbang di bulan Februari lalu.

Di hari Sabtu, 26 Juni 2021, Uni Emirat Arab melaporkan 10 kematian.

Berdasarkan pantauan traker Reuters Covid-19, meninggalnya 10 orang di hari Sabtu minggu lalu merupakan rekor tertinggi yang berhasil dicatatkan Uni Emirat Arab sejak bulan Maret.

Baca Juga: Pasca Melahirkan Secara Caesar, Kondisi Terkini Tata Janeeta Diungkap Raden Brotoseno

National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) menyebut Covid-19 varian Beta, Delta, dan Alpha sebagai penyebab tingginya kematian akibat virus corona di Uni Emirat Arab.

Covid-19 varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan menjadi jenis virus paling umum ditemukan di Uni Emirat Arab.

Varian Beta bertanggung jawab atas 39,2 persen kasus virus corona yang muncul di Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Amanda Manopo Pemain Sinetron Ikatan Cinta Sebut Terima Banyak Hujatan Netizen: Kayaknya Udah Khatam

Sementara Covid-19 varian Delta yang berasal dari India bertanggung jawab atas sebanyak 33,9 persen penularan virus corona.

Covid-19 varian Alpha dari Inggris menjangkiti sebanyak 11,3 persen pasien positif virus corona di Uni Emirat Arab.

Temuan ini membuat pemerintah Uni Emirat Arab melarang turis yang baru saja berkunjung ke Afrika Selatan atau India selama 14 hari terakhir untuk memasuki daerah mereka.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Akui Terinspirasi dari Pernikahan Artis Ini: Bukan Atta Halilintar, tapi ...

Ketentuan ini tidak berlaku untuk warga dan diplomat Uni Emirat Arab.

Agar penambahan kasus Covid-19 di Uni Emirat Arab tidak terus bertambah, NCEMA menyuruh masyarakat untuk segera divaksin.

Sebab, lebih dari 92 persen pasien yang dirawat di ICU saat ini diketahui belum memiliki antibodi untuk melawan Covid-19.

Baca Juga: Mengenal Hangul, Huruf Korea yang Digunakan Usai Sistem Hanja

Sementara 94 persen warganya yang meninggal dunia disebabkan karena belum divaksin.

Sejauh ini, warga Uni Emirat Arab disuntik vaksin Sinopharm yang berasal dari Tiongkok.

Pilihan vaksin seperti buatan Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Sputnik V juga ditawarkan kepada warga.

Baca Juga: Analisis Hubungan Lesti Kejora dengan Ibunda Rizky Billar, Psikolog Poppy Amalya: Lesti Punya Emosi Cukup...

NCEMA melaporkan sebanyak 91,8 persen warga Uni Emirat Arab yang bisa disuntik sudah menerima vaksin Covid-19.

Sejauh ini, tercatat ada sebanyak 71 persen dari jumlah keseluruhan warga Uni Emirat Arab yang sudah divaksin.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler