Kuba Berhasil Temukan Vaksin Abdala yang 92,28 Persen Lebih Efektif untuk Tangani Coronavirus

23 Juni 2021, 06:25 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19, Kuba berhasil temukan vaksin Abdala yang terbukti menangkal coronavirus. /ththaber/

PR TASIKMALAYA – Negara Kuba membuat klaim per hari Senin, 21 Juni 2021, bahwa vaksin Abdala lebih efektif mengatasi coronavirus ketimbang vaksin merk lain.

Tingkat efektivitas vaksin Abdala dalam menangani coronavirus mencapai angka 92,28 persen.

Hasil ini didapatkan Kuba melalui tahap akhir pengujian klinis vaksin Abdala melawan coronavirus.

Baca Juga: Kerajaan Silla di Korea Pernah Dipimpin Perempuan sebagai Ratu, Simak Informasinya Berikut Ini

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Kuba menemukan efektivitas vaksin Abdala setelah dilakukan tiga kali penyuntikan ke tubuh manusia.

Angka efektivitas vaksin Abdala diungkapkan pemerintah Kuba beberapa hari setelah negara tersebut mengungkapkan hasi uji klinis dari vaksin lain yaitu Soberana 2.

Tercatat, vaksin Soberana 2 hanya mampu mencapai angka 62 persen dalam rangka melawan coronavirus.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Silla di Korea yang Pernah Bentuk Aliansi dengan Dinasti Tang dari Tiongkok

Akan tetapi lebih unggulnya vaksin Soberana 2 yaitu vaksin tersebut berhasil mencapai angka 62 persen meski baru dilakukan penyuntikan sebanyak dua kali.

Sementara vaksin Abdala sendiri baru mencapai angka efektivitas 92,28 persen setelah dilakukan tiga kali penyuntikan.

Angka efektivitas vaksin Abdala dan Soberana 2 yang tinggi dalam urusan menangkal coronavirus membuat Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pun membuat cuitan melalui akun Twitter pribadinya.

Cuitan tersebut berisi pujian sang presiden Kuba kepada tim ilmuwan yang berhasil menemukan serta mengembangkan vaksin Abdala dan Soberana 2.

Baca Juga: Suka Sejarah Korea? Berikut Profil Singkat Kerajaan Silla yang Bersatu

“Gegara pandemi, tim peneliti kami dari Finlay Institute and Center bagian Penelitian Genetis dan Bioteknologi berhasil melewati segala tantangan dan memberikan dua vaksin baru yang sangat efektif,” cuit Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel.

Sementara itu, pengumuman angka keberhasilan uji klinis tahap akhir dari vaksin Abdala dibuat oleh perusahaan farmasi negara Kuba yaitu BioCubaFarma.

BioCubaFarma juga merupakan perusahaan farmasi yang mengawasi Finlay, perusahaan obat penghasil vaksin Soberana 2.

Selain berhasil membuat vaksin Soberana 2, Finlay juga meminjamkan lab serta tim peneliti dari Departemen Penelitian Genetis dan Bioteknologi kepada negara untuk memproduksi vaksin Abdala.

Baca Juga: Juluki Meghan Markle 'Putri Pinokio', Piers Morgan Dikabarkan Kembali ke Good Morning Britain

Saat ini, vaksin Abdala dan Soberana 2 tinggal menunggu izin pemakaian darurat dari negara sebelum akhirnya bisa digunakan kepada masyarakatnya.

Keberhasilan pembuatan vaksin Abdala dan Soberana 2 tentunya sudah tidak diragukan lagi.

Selama beberapa dekade terakhir, Kuba dikenal sebagai negara yang telah mengekspor berbagai jenis vaksin.

Dan Kuba juga menjadi negara yang berhasil menyumbangkan lima kandidat jenis vaksin baru untuk menangkal pandemi coronavirus di dunia.

Baca Juga: Pangeran Charles Dikabarkan ‘Menolak’ Kepulangan Pangeran Harry ke Inggris

Negara Kuba sendiri terdorong untuk segera menemukan vaksin penangkal gegara pandemi coronavirus di negara komunis tersebut berlangsung terlalu ekstrim sejak awal.

Meski dilanda pandemi coronavirus super parah, pemerintah Kuba bersikeras tidak mau mengimpor vaksin.

Awalnya langkah yang dipilih pemerintah Kuba ini sempat menarik perhatian dunia.

Lantaran dianggap terlalu gegabah dan membahayakan nyawa masyarakatnnya yang tidak sedikit.

Baca Juga: Biografi Politik Presiden Korea Selatan Moon Jae In, Punya Kantor Penanganan HAM

Akan tetapi sekarang terbukti sudah bahwa keputusan pemerintah Kuba tidaklah sia-sia dengan ditemukannya vaksin Abdala dan Soberana 2.

Tingkat efektivitas penangkal coronavirus yang tinggi dari kedua vaksin ciptaan Kuba membuat beberapa negara langsung berniat untuk melakukan impor.

Negara yang meminta impor di antaranya ada Argentina, Jamaica, Mexico, Vietnam, dan Venezuela.

Sementara Iran sendiri sudah mendapatkan izin dari Kuba untuk mengembangkan vaksin Soberana 2 di negara mereka.

Baca Juga: Dua Ilmuwan Tiongkok Berhasil Buat Hamil Tikus Jantan, Berikut Penjelasannya

Per awal tahun ini, Iran sudah mengembangkan vaksin Soberana 2.

Dan diketahui bahwa Iran saat ini sudah hampir memasuki tahap akhir dari pengembangan vaksin Soberana 2.

Dengan ditemukannya vaksin Abdala dan Soberana 2, Kuba berharap penyebaran pandemi coronavirus di dunia sedikitnya bisa diperlambat.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler