Siswa SMA di Korea Selatan Jadi Korban Bullying hingga Disiram Air Keras, Pihak Sekolah Malah Lepas Tangan

16 April 2021, 13:54 WIB
Ilustrasi gerakan stop kekerasan, kejahatan, bullying, rasial. Korea Selatan tengah dihebohkan dengan peristiwa bullying yang menimpa siswa SMA, namun pihak sekolah memilih untuk lepas tangan.* /PIXABAY/Alexas_Fotos.

PR TASIKMALAYA – Cerita bullying yang terjadi di sebuah SMA kini sedang heboh di Korea Selatan.

Dinilai sangat kejam, pelaku bullying bahkan sampai melukai korbannya dengan menggunakan air keras.

Sangat disayangkan, ketika orang tua korban bullying meminta keadilan kepada pihak sekolah, SMA yang bersangkutan malah memutuskan untuk lepas tangan.

Baca Juga: CEO BigHit Entertainment Ungkap Jumlah Biaya yang Dikeluarkan untuk Masa Trainee BTS

Dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari laman Koreaboo, inilah kronologi selengkapnya dari kejadian bullying hingga pihak sekolah yang memutuskan untuk lepas tangan.

Kejadian penyiraman menggunakan air keras di salah satu SMA di Korea Selatan terjadi di bulan Maret lalu.

Dilaporkan seorang siswi yang namanya disamarkan sebagai A, merupakan teman sekelas dari si pelaku bullying yang dikenal dengan nama B.

Baca Juga: Netizen Laporkan Akun Miliknya ke Twitter Indonesia, Teddy Gusnaidi: Frustasi

Setelah kelas yang ditempati kedua siswi tersebut mempelajari senyawa Kimia berbahaya lewat kelas praktikum, ide jahat mulai muncul di dalam kepala B.

Sewaktu pelajaran di lab dan tiap murid diberikan kesempatan untuk menuang cairan asam ke dalam tabung reaksi, B malah menuangkan cairan asamnya ke arah lengan kanan si A.

Beruntung, A bisa mengambil tindakan pertolongan pertama dengan cepat. A segera membasuh area lengannya dengan air keran yang mengalir.

Baca Juga: Ditantang Undang Ariel Noah, Luna Maya: Gue Nggak Apa-apa, Dianya Mau Nggak?

Berkat respon cepat dari A, siswi tersebut tidak mengalami luka bakar yang bisa dikategorikan sebagai parah.

Setelah peristiwa bullying ini terjadi, wali kelas A dan B menggiring kedua siswi tersebut ke ruang guru. Di sana, B diminta oleh sang wali kelas untuk minta maaf kepada A.

Namun, si B menolak untuk meminta maaf.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Tantri ‘Kotak’ Klaim Jadi Backing Vokal dalam Lagu Matahariku Agnez Mo

Bahkan B mengirimkan pesan bernada ancaman kepada A. B mengancam A untuk mengakui kepada wali kelas mereka bahwa dirinya telah meminta maaf kepada A.

Kejadian bullying yang bersifat sadis ini menyebabkan pihak sekolah memindahkan B ke kelas yang berbeda dari A.

Akan tetapi, karena SMA di mana A dan B bersekolah tergolong kecil, kedua siswi tersebut masih sering berpapasan di area sekolah.

Baca Juga: Ternyata Ini Menu Favorit Ramadhan Pemain Baru Persib Bandung, Farshad Noor: Saya Harus Siapkan Sebotol Air

Orang tua A meminta kepada SMA tempat anaknya bersekolah agar B bisa dipindahkan ke sekolah lain.

Namun, perwakilan SMA malah lepas tangan dan mengakui mereka hanya bisa membiarkan kasus bullying yang terjadi.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Korea Boo

Tags

Terkini

Terpopuler