Kasus Covid-19 Meningkat 3.000 Kasus dalam Sehari, Jepang Batasi Program Pariwisata

14 Desember 2020, 12:52 WIB
Ilustrasi orang Jepang. /Pexels/DSD/

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 terus meningkat dan menginfeksi jutaan orang di Dunia.

Banyak negara yang mengalami krisis ekonomi dan sangat berdampak pada sektor pariwisata akibat penyakit menular yang dapat mematikan ini.

Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran pandemi ini salah satunya Jepang.

Baca Juga: Sempat Ditunda Karena Covid-19, Marvel Kini Rilis Tanggal Baru Penayangan Film ‘Black Widow’

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membatasi lebih jauh program subsidi perjalanan yang banyak dikritik dalam upaya menahan infeksi virus covid-19.

Menurut media lokal Jepang pada Minggu, 13 Desember 2020, keputusan itu akan diambil ketika peringkat dukungan publik atas penanganan pandemi merosot.

Sementara Jepang belum mengalami jenis penularan besar-besaran yang melanda Amerika Serikat dan sebagian Eropa.

Baca Juga: Kemenkeu Sebut 30 Persen Masyarakat Sogok Fasilitas Publik, Susi Pudjiastuti : Sedih Harus ‘Nyogok’

Diberitakan Jakpus News dalam artikel "Jepang Batasi Program Wisata Sebab Ada 3.000 Kasus Covid-19 Baru," infeksi ini telah memburuk saat musim dingin tiba, terutama di daerah seperti pulau utara Hokkaido dan kota Osaka.

Negara itu mengalami lebih dari 3.000 infeksi baru untuk pertama kalinya dalam satu hari pada Sabtu dan Tokyo, ibu kota dan kota terbesar Jepang, mengonfirmasi 621 kasus baru.

Meskipun ada kekhawatiran dari para ahli bahwa kampanye perjalanan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi sebenarnya dapat membantu menyebarkan virus, Suga bersikeras bahwa penghentian segera seluruh kampanye perjalanan tidak jadi pertimbangan.

Pemerintah menghentikan sementara kampanye hanya di dua wilayah yang terkena dampak paling parah.

Baca Juga: Sri Mulyani: 30 Persen Masyarakat Indonesia ‘Sogok’ Pemerintah untuk Dapatkan Pelayanan Publik

"Jika ekonomi hancur, masalah jadi serius," kata Suga di balai kota lewat komunikasi daring, Jumat lalu.

Jajak pendapat akhir pekan menemukan dukungan publik untuk perdana menteri terkikis karena penanganan pandemi.

Sebuah jajak pendapat surat kabar Mainichi pada Sabtu menurunkan peringkat dukungannya menjadi 40 persen, turun 17 persen dari bulan lalu.

Baca Juga: BPBD Kota Tasikmalaya Makamkan Puluhan Pasien Covid-19, Dinkes: Upayakan Kematian Turun 2 Persen

Hanya tiga bulan menjabat setelah pendahulunya Shinzo Abe tiba-tiba mengundurkan diri karena kesehatan yang buruk, Suga juga mendapat tekanan karena kontroversi lain, termasuk penolakannya terhadap para sarjana di panel penasihat sains.

Pada Senin, 14 Desember 2020, Suga akan memimpin pertemuan tanggapan virus corona yang dapat memperpanjang penghentian sementara kampanye perjalanan ke Tokyo dan kota Nagoya, pusat industri besar di prefektur Aichi.

Juga, Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan pada Sabtu bahwa dia meminta pemerintah untuk memperpanjang penangguhan program pariwisata yang saat ini diberlakukan di wilayah Osaka, karena kasus virus belum mereda.*** (Anggie Ariesta/Jakpus News)

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Jakpus News

Tags

Terkini

Terpopuler