Gunakan Kemampuannya, Pria Asal Korea Utara Nekat Sebrangi Kawat Berduri untuk Membelot ke Korsel

26 November 2020, 20:15 WIB
Salah Satu Perbatasan Korea yang Dijaga Ketat. //Pixabay

PR TASIKMALAYA - Korea Selatan dan Korea Utara selama ini dikenal selalu menjaga perbatarsan kedua negara dengan sangat ketat.

Bahkan diketahui, kedua negara itu dibatasi dengan keamanan yang betul-betul dibuat sebaik mungkin. 

Namun, baru-baru ini seorang mantan pesenam Korea Utara mengklaim dia melompati pagar kawat berduri setinggi hampir 10 kaki atau kurang lebih 3 meter untuk membelot ke tempat yang aman di Korea Selatan.

Baca Juga: Tengah Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Korea Selatan Laporkan Kasus Harian Tertinggi Sejak Maret

Otoritas pertahanan Seoul telah meluncurkan penyelidikan terhadap pembelot tak dikenal itu setelah pelariannya melintasi zona demiliterisasi yang dijaga ketat (DMZ) yang gagal membunyikan alarm.

Pria itu, yang digambarkan berusia 20-an, mengatakan kepada mereka bahwa dia menggunakan kemampuan senamnya untuk melompati pagar tanpa terdeteksi.

Bahkan ia mencoba memperagakan lompatannya sebanayk dua kali kepada ofisial untuk membuktikan kehebatan atletiknya.

Untuk melintasi DMZ, dia harus melewati pagar setinggi kurang lebih 3 meter dengan ranjau darat di kedua sisinya.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Pangdam Jaya Dudung Abdurachman Diberikan Penghargaan oleh Tiongkok?

Melihat pagar yang terlihat tak dipotong atau dimodifikasi, para penyelidik percaya cerita pesenam itu bahwa dia menggunakan keterampilan untuk bisa menyeberang.

Namun, otoritas militer mengatakan kepada outlet lokal Chosun Ilbo bahwa mereka yakin dia mungkin memanjat tiang besi terlebih dahulu sebelum melompat dari kawat berduri di atasnya.

Dia telah terdeteksi setidaknya dua kali oleh kamera pengintai Korea Selatan ketika dia berkeliaran di dekat pagar.

Tetapi ia masih berhasil menyeberang bahkan setelah peringatan tinggi dikeluarkan dengan pasukan tambahan membanjiri daerah itu. 

Baca Juga: Calon Wali Kota Depok Positif Covid-19, Mohammad Idris: Infeksi Dapat Menimpa Siapa Saja

Tindakannya itu memicu penyelidikan yang hingga kini masih berlangsung.

Dia dijemput pada 3 November 2020 sekitar 10 mil dari pagar dan sekitar 14 jam setelah dia menyeberang.

Dia tidak bersenjata dan mengatakan kepada pejabat Korea Selatan bahwa dia ingin membelot dari rezim brutal di Kerajaan Pertapa.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler