Baca Juga: Bojan Sebut Persib Kendor di Lini Depan, Imbasnya Imbang Kontra Bhayangkara FC
Sebagai informasi, aktivitas spiritual seperti salat dapat merangsang pelepasan neurotransmiter seperti endorfin dan ensefalin, yang memiliki efek positif pada otak.
Pelepasan neurotransmiter tersebut membantu mengurangi rasa sakit, meningkatkan perasaan euforia, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kemudian, ensefalin dan beta-endorfin, yang merupakan zat mirip opiat alami dalam tubuh, juga memberikan efek analgesik dan menenangkan pada pikiran.
Dr. Syed juga menambahkan bahwa shalat Tarawih juga membantu mencapai respons relaksasi otak. Teori respons relaksasi, yang dikembangkan oleh Dr. Herbert Benson dari Harvard, menunjukkan bahwa aktivitas spiritual seperti shalat dapat memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental.
Menjalankan salat tarawih yang khusyu bagi umat muslim tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga merasakan beragam manfaat kesehatan yang signifikan.
Oleh karena itu tentu amat penting untuk menjalankan ibadah secara khusyu konsisten dan berkesinambungan. Dengan demikian salat tarawih bukan hanya merupakan ibadah rutin di bulan ramadhan, tetapi juga merupakan sarana untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.***