Penggunaan Masker Scuba Tidak Direkomendasikan Cegah Covid-19, Berikut Alasannya

- 18 September 2020, 19:00 WIB
Masker Scuba dan Buff Dilarang Digunakan. Foto Ilustrasi
Masker Scuba dan Buff Dilarang Digunakan. Foto Ilustrasi /tokopedia/

PR TASIKMALAYA - Penggunaan masker saat ini menjadi salah satu poin penting dari serangkaian protokol kesehatan.

Penggunaan masker kian gencar disosialisasikan dan dikampanyekan pemerintah untuk mengurangi penyebaran dan penularan virus Covid-19.

Beberapa daerah di Indonesia, seperti Bandung dan Surabaya bahkan mengeluarkan Perda yang tegas untuk mendisiplinkan warga Indonesia dalam menggunakan masker.

Baca Juga: Wacana WhatsApp Web Tambah Fitur Baru, Login Mudah Gunakan Sidik Jari

Pentingnya penggunaan masker dalam masa pandemi ini mengundang kemunculan jenis-jenis masker yang sangat beragam.

Minimnya ketersediaan masker medis yang pernah terjadi beberapa saat lalu menjadikan masyarakat menggunakan masker kain sebagai alternatif utama.

Pilihan penggunaan jenis masker kain juga didasarkan pada pertimbangan reuseable, sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang dan dapat menghemat pengeluaran.

Baca Juga: Kronologi Temuan Jenazah Lima ABK di Freezer Kapal dalam Kondisi Membeku

Penggunaan masker kain juga dapat mengurangi limbah, kecuali untuk para tenaga medis yang memerlukan jenis masker medis dengan standar yang tinggi.

Salah satu jenis masker yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah masker kain berbahan katun dan scuba.

Namun akhir-akhir ini, penggunaan masker jenis scuba tidak lagi direkomendasikan. Hal ini lantaran masker tersebut dianggap tidak memberikan perlindungan terhadap penularan virus penyebab Covid-19.

Baca Juga: Fakta Menarik Febby Rastanty, Sempat Menjalin Cinta Beda Agama Selama Tiga Tahun

Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan, masker scuba dibuat dari bahan tipis yang elastis, karena hanya terdiri dari satu lapisan kain dan kecenderungan menjadi longgar.

"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya," kata Fajri, Jumat, 18 September 2020.

Merujuk pada penelitian ilmiah dalam jurnal ACS Nano belum lama ini, Fajri mengungkapkan, kemampuan electrostatic atau menyaring partikel-partikel yang lebih kecil menjadi poin penting di sini.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Asal Mula Virus Corona, Dipercaya Ditularkan dari Kelelawar ke Manusia

Bahan sutra atau silk empat lapis bisa menyaring banyak partikel, diikuti chiffon yang merupakan gabungan 90 persen poliester dan 10 persen spandeks, lalu flanel yang terdiri dari 65 persen katun dan 35 persen poliester.

Terkait ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Satgas Covid-19 merekomendasikan kain tiga lapis yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah untuk menyaring dan lapisan luar yang terbuat dari bahan seperti poliester.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x