PR TASIKMALAYA – Sebagai ibu tentu saja akan menjadi sangat cemas jika anaknya yang berusia sekolah masih saja ngompol. Merujuk kepada istilah medis, ngompol adalah enuresis.
Enuresis dibagi menjadi dua yaitu: enuresis primer (bila anak ngompol sejak bayi), dan enuresis sekunder (terjadi bila anak sebelumnya sudah tidak mengompol selama tiga sampai enam bulan, lalu kembali ngompol).
Menurut Dokter Spesialis Anak dr Sony Prabowo, Sp.A, normalnya ketika kandung kemih penuh, saraf-saraf dinding kandung kemih mengirimkan pesan ke otak, lalu otak mengirimkan pesan balik agar individu menahan pipisnya sampai dia siap ke kamar mandi.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Pahami 3 Tipe Wanita Sebelum Putuskan untuk Menikah
Jika anak bermasalah dalam proses tersebut, anak sudah dapat dipastikan tidak dapat menahan keinginannya untuk ngompol.
Hal lainnya yang menyebabkan anak masih ngompol diantaranya karena anak tidak merasakan penuhnya kandung kemih, sehingga dia tidak beranjak pergi ke kamar mandi untuk pipis.
Ngompol merupakan hal umum yang terjadi pada anak. Jika anak belum berhasil melalui fase ini, jangan biarkan anggota keluarga lain mengejeknya. Jika ini terjadi, anak akan merasa stres dan kurang percaya diri.
Baca Juga: Sempat Ingin Mengakhiri Hidupnya, Ini Fakta Menarik Prilly Latuconsina yang Tak Banyak Orang Tahu
Umumnya anak akan berhenti mengompol seiring dengan bertambahnya usia. Umumnya anak berhenti ngompol ketika usia tiga sampai empat tahun.
Menurut dr Sonny Prabowo, terdapat enam tips yang bisa orangtua terapkan agar anak berhenti ngompol, yakni: