Selain itu, menghindari pemicu seperti makanan tertentu, perubahan hormon, atau kurang tidur dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan migrain.
3. Sakit Kepala Klaster
Sakit kepala klaster adalah jenis sakit kepala yang jarang, tetapi sangat menyakitkan. Ini biasanya terjadi secara berkala dalam serangkaian kejadian yang disebut kluster.
Gejalanya mencakup nyeri intens di satu sisi kepala (seringkali di sekitar mata), mata yang merah, dan hidung tersumbat atau berair di sisi yang sama dengan nyeri kepala.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Nonton Drakor Twinkling Watermelon Episode 3: Ada Spoiler hingga Jadwal Tayang
Sakit kepala klaster bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan seringkali disebut sebagai sakit kepala paling parah yang pernah ada.
Perawatan medis mungkin diperlukan untuk mengendalikan gejala ini, termasuk penggunaan oksigen terapi dan obat-obatan tertentu.
4. Sakit Kepala Sinus
Sakit kepala sinus umumnya disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada sinus Anda.
Gejala yang sering muncul meliputi nyeri di dahi, pipi, atau hidung, disertai dengan hidung tersumbat atau mengalir.
Ini dapat menjadi respons tubuh terhadap infeksi virus atau alergi tertentu.
Untuk mengatasi sakit kepala sinus, Anda dapat mencoba menghirup uap, minum banyak air, atau menggunakan obat semprot hidung yang diresepkan oleh dokter.