Dahulukan Puasa Syawal atau Mengganti Utang Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya

- 21 April 2023, 11:16 WIB
Ilustrasi. Ketahui mana yang harus dilakukan terlebih dulu antara puasa syawal atau ganti puasa Ramadhan.
Ilustrasi. Ketahui mana yang harus dilakukan terlebih dulu antara puasa syawal atau ganti puasa Ramadhan. /Pixabay/aamiraimer/

PR TASIKMALAYA – Tidak terasa kita telah selesai melewati bulan Ramadhan 1444 H, akhirnya bulan Syawal pun tiba.

Sebagian umat Islam akan meneruskan berpuasa dengan puasa sunnah Syawal yang dimulai sejak hari kedua bulan Syawal.

Keistimewaan puasa enam hari Syawal setara dengan puasa selama setahun, sehingga banyak umat Islam yang berbondong-bondong menjalankan puasa Syawal meskipun hukumnya tidak wajib.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Baca Juga: Cara Mudah Ajukan Pinjaman KUR BCA 2023 untuk Bisnis Properti

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” (HR. Muslim no. 1164).

Lantas, bagaimanakah bagi mereka yang masih memiliki utang puasa? Apakah bisa melakukan puasa Syawal sebelum membayar utang puasa?

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Yufid.TV, para ulama memetik kesimpulan bahwasannya mereka harus menyempurnakan terlebih dahulu puasa Ramadhan.

Manakala seseorang memiliki utang puasa Ramadhan karena sakit, uzur, ataupun haid, maka lebih baik melakukan qadha terlebih dahulu, baru kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal.

Baca Juga: Sangat Sweet! Ini 10 Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2023 dalam Bahasa Inggris untuk Dibagikan di Media Sosial

Selain itu, qadha puasa hukumnya wajib, sedangkan puasa Syawal merupakan sunnah. Oleh karena itu, lebih baik mendahulukan yang wajib dari yang sunnah.

Sa’id bin Al Musayyib berkata mengenai puasa sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah),

لاَ يَصْلُحُ حَتَّى يَبْدَأَ بِرَمَضَانَ

“Tidaklah layak melakukkannya sampai memulainya terlebih dahulu dengan mengqodho’ puasa Ramadhan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari)

Baca Juga: Demi Jaminan Keamanan Makin Kuat, WhatsApp Tambah 3 Fitur Proteksi

Adapun riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang menyebutkan,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

“Aku dahulu masih punya utang puasa dan aku tidak mampu melunasinya selain pada bulan Sya’ban”(HR. Bukhari no. 1950).

Aisyah menunda qadha puasanya karena kesibukan beliau dalam mengurus Rasulullah SAW.**

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah