Memaknai Keindahan Puasa, Habib Jafar Al Hadar: Perut yang Lapar dan Haus adalah Singgasana Tuhan

- 24 Maret 2023, 13:57 WIB
Habib Jafar Al Hadar menerangkan konsep puasa.
Habib Jafar Al Hadar menerangkan konsep puasa. /Tangkapan layar/Youtube Cahaya Untuk Indonesia/

PR TASIKMALAYA – Setiap muslim yang beriman tentu sangat menunggu momen puasa satu ini, apalagi kalau bukan puasa Ramadhan? Ibadah satu ini merupakan ibadah yang dilakukan satu tahun sekali. Adapun, puasa Ramadhan dilaksanakan selama satu bulan penuh dengan ketentuan yang diatur oleh syariat.

Puasa pada bulan Ramadhan merupakan hal yang wajiib dikerjakan oleh setiap muslim yang sudah baligh. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Baca Juga: Telah Dibuka! Pendaftaran Olimpiade Sains Nasional Jenjang SMP Tahun 2023, Cek Cara Daftarnya

Firman Allah tersebut memberikan keterangan pada kita bahwa puasa Ramadhan memiliki hukum wajib. Artinya, setiap muslim harus melaksanakannya tanpa terkecuali. Seorang muslim akan mendapat pahala dari Allah jika melaksanakan dan akan mendapat siksa jika tidak melaksanakannya. Adapun ketentuan-ketentuan lain diatur dalam syariat.

Melalui ibadah puasa, diharapkan seseorang akan mencapai level keimanan yang lebih tinggi. Kondisi semakin sadar dan taat atas perintah Allah dengan penuh keikhlasan merupakan kondisi ideal bagi seorang muslim.

Puasa, tentu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan menahan lapar dan dahaga semata. Lebih dari itu, puasa mengharuskan kita untuk menahan godaan hawa nafsu dalam hal apapun. Dengan puasa, seseorang akan terlatih untuk tidak selalu menuruti hawa nafsu yang dapat menjauhkannya dari rahmat Allah Swt. Dengan demikian, kualitas keimanan seorang muslim akan meningkat.

Mardiyah dalam bukunya Amalan di Bulan Ramadhan menjelaskan bahwa tolak ukur keberhasilan seseorang dalam menjalankan ibadah puasa tergambar bukan hanya ketika berpuasa saja, tetapi juga tercermin pada perilaku, tutur kata, dan ibadah lain sesudah puasa itu selesai.

Baca Juga: Waduch Sulit! Ada 3 Perbedaan dari Gambar Pegawai Coffee Shop yang Susah Dilihat di Tes IQ

Puasa, dalam hal ini bukan hanya sebagai upaya meningkatkan iman sesaat. Puasa memungkinkan seseorang untuk senantiasa bersyukur, mengetahui batas, dan tidak berlebih-lebihan dalam urusan dunia.

Dilansir dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video unggahan kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia, Habib Jafar Al Hadar menjelaskan bahwa jika laku puasa kita masih diselingi dengan perasaan beban hingga keluhan  tentang lapar dan haus, betapa pun itu manusiawi. Namun, yang hal yang harus dipahami adalah itu menunjukkan bahwa kita harus terus meningkatkan kualitas puasa kita sebagai seorang muslim.

Habib Jafar kemudian melanjutkan ceramahnya dengan menyampaikan salah satu kutipan dari Jalaluddin Rumi, “Seseorang yang beribadah dengan cinta, ia justru akan hanyut dalam kenyamanan dan keindahan untuk terus menambah kualitas ibadahnya.”

Seorang muslim dalam mencapai level keimanan yang maksimal, tentu harus memahami hakikat beribadah, tidak terkecuali ibadah puasa. Dengan melaksanakan puasa, seorang muslim akan menyadari bahwa hidup bukan perihal menumpuk kekayaan.

Baca Juga: Taxi Driver 2 Episode 9 Tayang Berbeda di SBS dan VIU, Cek di Sini dengan Link Nontonnya

“Bukan berarti dengan puasa kita dididik  untuk anti materi dan berfokus pada hal-hal yang sifatnya akhirat saja, melainkan mengerti posisi dunia dan akhirat. Dunia, bagaimana pun adalah jembatan menuju akhirat. Dunia bukan yang utama dan pertama. Yang pertama dan utama adalah akhirat,” lanjutnya.

Dengan memahami konsep ini, seorang muslim diharapkan dapat melihat puasa sebagai suatu keindahan yang menyejukkan hati. Artinya, seorang muslim tidak lagi terbebani oleh perasaan malas dan keluhan. Menahan makan dan minum, serta menekan dorongan hawa nafsu adalah perbuatan yang indah di mata Allah Swt.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x