Apa Itu Amoeba Pemakan Otak, Benarkah Bisa Memicu Kematian?

- 29 Desember 2022, 14:48 WIB
Berikut penjalasan  amoeba atau nama ilmiahnya Naegleria fowleri adalah amoeba pemakan otak, benarkah bisa memicu kematian?*
Berikut penjalasan amoeba atau nama ilmiahnya Naegleria fowleri adalah amoeba pemakan otak, benarkah bisa memicu kematian?* /Pixabay/Gerd Altmann

PR TASIKMALAYA – Diketahui, amoeba atau nama ilmiahnya Naegleria merupakan marga eukariota yang hidup bebas dan memiliki organisme hidup yang bersel tunggal.

Bentuk amoeba ini sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Biasanya ditemukan di air tawar yang hangat (seperti danau, sungai, dan mata air panas) dan tanah.

Pada umumnya, amoeba ini tidak berbahaya bagi manusia, akan tetapi ada satu spesies Naegleria yakni ‘Naegleria fowleri’ atau lebih dikenal dengan amoeba pemakan otak ini yang bisa menginfeksi dan menyebabkan kerusakan otak manusia.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari CDC, Naegleria fowleri atau amoeba pemakan otak ini bisa menginfeksi manusia ketika kandungan air dalam amoeba masuk ke tubuh melalui hidung.

Baca Juga: 10 Cara Ampuh Memikat Hati Wanita Capricorn, Bersikap Jujur dan Sabar

Hal itu biasanya terjadi saat orang berenang dan menyelam di danau dan sungai atau dari air keran yang terkontaminasi.

Namun sampai saat ini, belum ada bukti bahwa amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri dapat menyebar melalui uap air atau tetesan aerosol (seperti kabut shower atau uap dari alat pelembab udara).

Amoeba akan masuk dari hidung ke otak, di mana ia akan menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi yang menghancurkan yang disebut meningoensefalitis amebik primer (PAM).

Kerusakan jaringan otak dan PAM ini yang hampir selalu berakibat fatal dan bisa memicu kematian.

Baca Juga: Akankah Avatar: The Way of Water Rilis di Disney Plus Hotstar?

Pada tahap awal, gejala PAM ini akan mirip dengan gejala meningitis bakteri, biasanya dimulai sekitar 5 hari setelah infeksi, tetapi dapat dimulai dalam 1 hingga 12 hari.

Beberapa gejala awalnya mungkin akan terasa seperti sakit kepala, demam, mual, dan muntah.

Kemudian gejala selanjutnya leher akan terasa kaku, merasa kebingungan, dan kurang perhatian dari orang dan lingkungan sekitar, kejang-kejang, halusinasi, dan bahkan bisa koma.

Setelah semua gejala tersebut terasa, penyakit berkembang pesat dan biasanya menyebabkan kematian dalam waktu sekitar 5 hari (namun kematian bisa terjadi dalam 1 sampai 18 hari).

Baca Juga: Tulus Gelar Tur di 11 Kota pada Tahun 2023, Ini Jadwal Konsernya

Tingkat resiko kematian yang disebabkan oleh ameba pemakan otak ini sangat tinggi lebih dari 97%.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: CDC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah