Benarkah Anak-anak yang Terbiasa Melewatkan Sarapan Memiliki Kesehatan Fisik dan Mental yang Lebih Buruk?

- 12 Oktober 2022, 08:49 WIB
Ilustrasi - Penjelasan yang menyebut jika anak-anak dan remaja yang melewati aktivitas sarapan akan memiliki kesehatan fisik dan mental lebih buruk.
Ilustrasi - Penjelasan yang menyebut jika anak-anak dan remaja yang melewati aktivitas sarapan akan memiliki kesehatan fisik dan mental lebih buruk. /Pixabay/ blandinejoannic

PR TASIKMALAYA - Anak-anak dan remaja yang melewatkan sarapan disebut ahli mungkin memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih buruk. 

Seperti kata pepatah, sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari.

Namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, (CDC) hampir 20% anak-anak di Amerika Serikat tidak sarapan. Terlebih lagi, anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan remaja dari status sosial ekonomi apa pun lebih cenderung melewatkan sarapan.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Medical News Today, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak-anak dan remaja mengonsumsi sarapan untuk bobot tubuh yang lebih sehat, nutrisi, memori, nilai, dan rentang perhatian yang lebih baik. 

Baca Juga: Kenali Gejala Toksoplasmosis, Mulai dari Pembengkakan Kelenjar Getah Bening hingga Penglihatan Kabur

Aktivitas sarapan membantu memberikan keseimbangan nutrisi di siang hari, yang mungkin lebih sulit dicapai jika sarapan terlewatkan.

Bagi kaum muda, sarapan secara teratur terbukti berhubungan positif dengan kinerja sekolah dan prestasi akademik.

Saat ini, sebuah studi baru yang melibatkan anak-anak dan remaja Spanyol telah menemukan bahwa sarapan di rumah juga dikaitkan dengan kesehatan psikososial yang lebih baik.

Kesehatan psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesejahteraan emosional, sosial, dan fisik. Ini mencakup kesejahteraan psikologis serta kesejahteraan sosial dan kolektif.

Baca Juga: Tes Fokus: Yakin Mata Anda sehat? Coba Temukan 2 Hewan dalam Gambar untuk Membuktikannya

Dalam studi baru, kesehatan psikososial dari 3.772 anak-anak dan remaja di Spanyol diukur menggunakan Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan (SDQ), dengan 5 subskala.

Di antaranya masalah emosional, melakukan masalah, hiperaktif, masalah teman sebaya, dan perilaku prososial.

Peserta diberi skor di setiap area, dan skor keseluruhan yang lebih tinggi menunjukkan masalah psikososial. Kebiasaan makan sarapan, seperti lokasi dan pilihan makanan, juga dinilai.

Efek pilihan makanan pada kesehatan psikososial
Studi ini menilai apa yang dimakan orang-orang muda menggunakan pedoman dari Survei Kesehatan Nasional Spanyol.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Rabu, 12 Oktober 2022: Trans TV, SCTV, dan NET TV, Ada Film 'Sicario: Day of the Soldado'

Para peneliti juga membagi makanan dan minuman menjadi 5 kategori, di antaranya:

1. Kopi, susu, teh, coklat, kakao, dan yoghurt. 

2. Roti, roti panggang, kue kering, dan kue kering. 

3. Buah, jus, atau keduanya. 

Baca Juga: Tes Psikologi: Apa yang Perlu Anda Kembangkan untuk Capai Kebahagian Cinta? Pilih Satu Berlian Ini

4. Telur, keju, dan ham. 

5. Makanan lain.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah