Orang dengan Fearful Avoidant Attachment percaya bahwa orang lain akan menyakiti mereka.
Salah satu contohnya memperlihatkan bahwa ada hubungan antara Fearful Avoidant Attachment dengan depresi.
Riset yang dilakukan oleh Van Buren dan Cooley dan Murphy dan Bates menemukan bahwa pandangan negatif tentang diri sendiri dan kritik diri sejalan dengan Fearful Avoidant Attachment.
Orang dengan situasi seperti ini cenderung rentan terhadap depresi, kecemasan sosial dan emosi negatif.
Baca Juga: Indonesia Akan Mengalokasikan Anggaran Rp24 Triliun dari Subsidi BBM ke Program Kesejahteraan
Sementara itu, studi lain memperlihatkan tentang dampak lain dari Fearful Avoidant Attachment.
Seseorang dengan Fearful Avoidant Attachment diketahui memiliki kecenderungan lebih besar untuk menyetujui aktivitas seks, bahkan ketika hal tersebut tidak diinginkan.
Itulah dampak yang dialami oleh orang-orang yang memiliki Fearful Avoidant Attachment.***