Dengan anak-anak, ini bisa berarti secara harfiah menjelaskan apa yang Anda lakukan dengan lantang: praktikkan pemikiran Anda
Cara ini dapat membuat mereka memahami lebih baik dalam jangka pendek, dan agar mereka memiliki alat bahasa yang mereka butuhkan dalam jangka waktu yang lebih lama.
4. Tanamkan rasa peduli terhadap diri sendiri
Setelah Anda mulai mempraktikkan pemikiran Anda dengan lantang, seiring bertambahnya usia anak-anak, Katz dan Hadani merekomendasikan untuk mengajarkan rasa kepedulian terhadap diri sendiri.
Intinya di sini adalah untuk membiarkan mereka menyadari bahwa setiap orang memiliki suara hati yang mengkritik situasi mereka, dan untuk "menanamkan rasa mengasihi diri sendiri," seperti yang dijelaskan oleh kedua penulis bersama, sehingga mereka tumbuh dengan menyadari bahwa tidak apa-apa untuk menghadapinya.
5. Perhatikan ketidak cocokan bahasa tubuh dan tutur kata
Perkembangan bahasa pada anak-anak dimulai bahkan sebelum mereka mulai berbicara, saat mereka berkomunikasi dengan mengamati bahasa tubuh, dan mendengarkan nada suara.
Namun, ketika mereka tumbuh sedikit lebih tua, ketidak cocokan yang kadang-kadang kita tunjukkan antara komunikasi verbal dan nonverbal bisa sangat membingungkan.
Baca Juga: Hasil Race MotoGP Jerman: Francesco Bagnaia Crash, Fabio Quartaro Kembali Juara