Kajian Ramadhan: Tak Cukup dengan Halal, Islam Ajarkan Jangkau Rezeki dalam Jalan Toyyibah

- 10 Mei 2020, 03:05 WIB
Ilustrasi Al-Qur'an.
Ilustrasi Al-Qur'an. //Portal Jember

PIKIRAN RAKYAT - Ikhtiar mencari rejeki selalu diupayakan semua orang di muka bumi. Begitu pula Umat Islam yang setiap waktu ingin rejeki halal untuk keluarganya.

Dalam mencari rezeki,Umat islam diperintahkan Allah swt menyebar ke tempat yang bisa dijangkau, tidak harus berkeliling bumi. Namun begitu, rezeki itu harus dengan cara yang halal dan berada dalam jalan toyyibah atau kebaikan.

Secara pasti, umat islam yang beriman akan mencari rejeki yang halal, sekaligus mengumpulkan keberkahan. Hal ini tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 172

Baca Juga: Pulang dari Jakarta Bawa Virus Corona, Tenaga Kesehatan Malah Buka Praktik di Kampung Halamannya

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S Al-Baqarah:172)

Diartikan berdasarkan terjemahan bebas ayat diatas dapat terlihat bahwa keimanan seseorang tidak membuat ikhtiar mencari rejeki menjadi terpinggirkan, karena iman seseorang tidak akan menghalangi seseorang untuk mencari rejeki.

Terlebih, tidak mungkin orang beriman berfikir seperti ini, "Ya allah, saya kan sudah beriman, cukup tahajud maka gaji datang atau cukup puasa maka gaji langsung diberikan". Pasalnya, orang yang beriman juga pasti diiringi dengan ikhtiar bekerja untuk hidup.

Baca Juga: Ditemukan Korban Positif, Indogrosir Sleman Menjadi Klaster Penyebaran Covid-19 Berskala Luas

Dalam arti lain yang melansir dari kanal Youtube Ustad Adi Hidayat, orang yang beriman akan melihat dari segi kualitas, bukan kuantitas. Bahkan, bagi orang beriman mencari yang dibutuhkan bukan yang diinginkan, sehingga yang dibutuhkan akan didapatkan dan membawa keberkahan hidup.

Keberkahan sendiri diartikan sebagai kian meninggi iman yang sejalan dengan meningkatnya takwa. Untuk itu, iman sering disandingkan dengan takwa, seperti banyak terdapat dalam ayat-ayat quran yang memperlihatkan kata iman berada setelah takwa atau kebalikannya, iman berada sebelum takwa.

Dalam penerapannya, seseorang yang memiliki harta baik, makanan baik, dan kebutuhan-kebutuhannya dalam jalan kebaikan, maka ibadah pun akan sangat ringat dijalankan, tanpa adanya beban.
Baca Juga: Polisi Tasikmalaya Dikerahkan ke Pasar-pasar, Sejumlah Perilaku Jadi Incaran

Dengan demikian, seseorang muslim yang ingin mendapat rejeki dalam jalan toyyibah, maka harus diiringi dengan menjauhi perbuatan maksiat dan perbuatan yang haram, kemudian lebih banyak dekatkan diri pada perbuatan baik dan halal.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Youtube Ustadz Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x