Mengenal ' Couch Potato', Gaya Hidup Duduk Lama yang Berbahaya bagi Jantung Wanita

- 20 Februari 2020, 12:57 WIB
ILUSTRASI wanita menonton TV.*
ILUSTRASI wanita menonton TV.* /Pixabay/gracinicstudio//



PIKIRAN RAKYAT - Kebanyakan orang tahu bahwa menjadi 'couch potato' atau ketang sofa tidak baik untuk kesehatan.

Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa wanita yang menghabiskan berjam-jam di kursi dan sofa mereka mungkin akan menghadapi risiko lebih besar daripada yang diyakini.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari US News, duduk dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan faktor risiko jantung dan diabetes.

Baca Juga: 4 Alasan Menonton Drama 'When the Weather is Fine', Ada Aktor 'Extraordinary You'

Terutama jika duduk itu tidak diselingi dengan beberapa kali bangun atau melakukan peregangan.

Penelitian menunjukkan bahwa setiap jam tambahan dari total waktu duduk per hari dikaitkan dengan peningkatan kadar insulin 6 persen dan peningkatan resistensi insulin 7 persen.

Selanjutnya, setiap 15 menit tambahan dari duduk tanpa gangguan dikaitkan dengan insulin 7 persen lebih tinggi dan peningkatan resistensi insulin hampir 9 persen.

Duduk lama juga dikaitkan dengan kelebihan berat badan, pinggang lebih besar, dan kadar trigliserida yang meningkat.

Orang-orang melakukan olahraga agar lebih sehat, namun mereka merusak manfaat dari berolahraga dengan hanya duduk santai tanpa melakukan apapun.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Tidur Adalah Penghilang Rasa Sakit Terbaik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dorothy Sears pada wanita berusia rata-rata 63 tahun, menunjukkan bawa wanita memiliki banyak waktu duduk total.

Untuk wanita yang duduk lebih lama tanpa gangguan, mereka lebih cenderung memiliki tingkat insulin yang lebih tinggi dan lebih banyak resistensi insulin.

Sears menjelaskan bahwa duduk dalam waktu lama dapat mengganggu aliran darah ke bagian bawah tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan dan mengurangi metabolisme tubuh.

Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa wanita Hispanik mengahadapi risiko terbesar dari duduk.

Baca Juga: Ungkapkan Permintaan Maaf  Usai Umumkan Pernikahan, Chen EXO: Aku Butuh Waktu Menulis Surat untuk EXO-L

Selain efek duduk pada insulin, wanita Hispanik juga memiliki 5 persen peningkatan kadar gula darah untuk setiap 15 menit peningkatan duduk tanpa gangguan, dibandingkan dengan kenaikan kurang dari 1 persen untuk wanita non-Hispanik.

Orang Hispanik pada umumnya memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi dari kulit putih non-Hispanik.

Peneliti menyarankan jika ingin hidup sehat maka harus terus bergerak dan pastikan untuk berhenti duduk lama dengan bangun untuk meregangkan tubuh atau berjalan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x