UAH pun menerangkan bahwa ada tiga golongan orang ketika berinteraksi dengan Al Quran.
Pertama adalah orang yang rajin membaca Al Quran tapi orang tersebut dzalim. Tidak mampu menempatkan ayat Al Quran sesuai dengan tempatnya.
Kedua adalah meninggalkan sifat yang pertama, namun hanya mengamalkan Al Quran untuk dirinya saja.
UAH lantas mencontohkan perilaku golongan Ahli Al-Quran kedua yang hanya tidak mau mengamalkan ilmu Al Quran yang dimilikinya.
"Jadi, ada Ahli Quran sering duduk di pojokan masjid membaca Al-Quran kemudian ketika diminta tolong orang lain untuk menjadi imam. Dia malah menolaknya 'maaf pak yang lain saja'," tutur UAH.
UAH ini pun lantas mengatakan untuk tidak berbangga hati bagi para orang yang memiliki anak seperti dua golongan diatas.
Meski bisa menghafal 30 Juz, namun perilakunya tidak bertambah baik, itu sama saja sia-sia.
Jika seseorang termasuk dalam kedua golongan di atas, itu patut dipertanyakan kembali terkait hafalannya.