Apa Itu Kanker Tiroid? Berikut Ini Gejala, Jenis hingga Cara Pencegahannya

- 13 Desember 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi kanker. Mengenal kanker tiroid berikut dengan gejala, jenis dan pencegahannya yang dapat dilakukan oleh kita.
Ilustrasi kanker. Mengenal kanker tiroid berikut dengan gejala, jenis dan pencegahannya yang dapat dilakukan oleh kita. /Pixabay/PDPics

PR TASIKMALAYA - Diketahui, tiroid terjadi pada kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher, tepatnya di bagian bawah jakun.

Ternyata tiroid menghasilkan hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan Anda.

Menurut penjelasan dari laman resmi Mayo Clinic, kanker tiroid mungkin tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya.

"Tapi saat tumbuh, itu bisa menyebabkan rasa sakit dan bengkak di leher Anda," tulis Mayo Clinic yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman mayoclinic.org, pada Senin, 13 Desember 2021.

Baca Juga: Park So Dam Didiagnosa Kanker hingga Harus Jalani Operasi, Ini Pernyataan dari Pihak Agensi

Terdapat beberapa kanker tiroid yang tumbuh sangat lambat dan yang lain bisa sangat agresif.

Sementara itu, sebagian besar kasus kanker tiroid dapat disembuhkan dengan pengobatan.

Lebih lanjut, tingkat kanker tiroid tampaknya meningkat, dan beberapa dokter berpikir karena teknologi baru memungkinkan dapat menemukan kanker tiroid kecil yang mungkin sebelumnya belum ditemukan.

Baca Juga: 4 Aktris yang Lebih Sukses di Film daripada Drama Korea, Salah Satunya Park So Dam

Gejala

Kanker tiroid biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala pada awal penyakit.

Namun, saat kanker tiroid tumbuh itu dapat menyebabkan:

1. Benjolan yang dirasakan pada bagian kulit pada bagian leher.

2. Perubahan suara, termasuk juga meningkatnya suara yang serak.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Kesan atau Pandangan Orang Lain pada Anda Melalui Gambar Ini

3. Kesulitan menelan hingga sakit pada bagian leher dan tenggorokan.

4. Lebih lanjut, adanya pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

Penyebab

Kanker tiroid terjadi ketika sel-sel di tiroid mengalami perubahan genetik alias mutasi.

Mutasi memungkinkan sel untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.

Baca Juga: 70 Personel Gabungan Mengosongkan Kantor Ormas Pemuda Pancasila, Ada Apa?

Selain itu, sel-sel juga dapat kehilangan untuk mati layaknya sel-sel yang normal.

Akumulasi sel-sel tiroid abnormal membentuk tumor, dan sel-sel yang tidak normal dapat menyerang jaringan di dekatnya.

Lebih lanjut, sel itu dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian lain dari tubuh.

Baca Juga: Celine Evangelista Akui Banyak yang Tengah Dekati Dirinya: Janda Banyak yang Nyari

Jenis Kanker Tiroid

1. Kanker tiroid papiler

Kanker tirod papiler muncul dari sel-sel folikel yang memproduksi dan menyimpan hormon tiroid.

Kanker tirod papiler dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering menyerang orang berusia 30 hingga 50 tahun.

Selain itu, dokter menyebut kanker tiroid papiler dan kanker tiroid folikular sebagai kanker tiroid yang berbeda.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ketahui Bakat Tersembunyi Anda dari Gambar yang Paling Menarik, Salah Satunya Seni

2. Kanker tiroid folikular

Kanker tiroid folikel juga muncul dari sel-sel folikel tiroid.

Biasanya, menyerang orang yang lebih tua dari usia 50 tahun.

Kanker sel Hurthle adalah jenis kanker tiroid folikular yang langka dan berpotensi lebih agresif.

Baca Juga: Simak 5 Tanda Pasangan yang Tepat untukmu, Salah Satunya Adalah Memprioritaskan Kamu

3. Kanker tirod anaplastik

Kanker tiroid anaplastik adalah jenis kanker tiroid langka yang dimulai di sel folikel.

Kanker ini tumbuh dengan cepat dan sangat sulit untuk diobati.

Selain itu, kanker tiroid anaplastik terjadi pada orang dewasa biasanya terjadi pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.

Baca Juga: Pengertian Invoice, Fungsi, Jenis-jenis, dan Komponen di Dalamnya

4. Kanker tiroid meduler

Kanker tiroid meduler dimulai di sel tiroid yang disebut sel C, yang menghasilkan hormon kalsitonin.

Peningkatan kadar kalsitonin dalam darah dapat mengindikasikan kanker tiroid meduler pada tahap yang sangat awal.

Sindrom genetik tertentu meningkatkan risiko kanker tiroid meduler, meski hubungan genetik ini jarang terjadi.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Natal 2021, Cocok Jadi Status Media Sosial Terbarumu

5. Jenis langka lainnya

Jenis kanker tiroid lainnya yang langka dimulai di tiroid yang termasuk limfoma tiroid.

Hal ini dimulai di sel sistem kekebalan tiroid dan sarkoma tiroid yang dimulai di sel jaringan ikat tiroid.

Faktor Risiko

1. Jenis kelamin wanita, karena kanker tiroid lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Baca Juga: 5 Aktris Korea dengan Citra Peran 'Wanita Gila' dalam Penampilannya di Drama pada Tahun 2021

2. Paparan radiasi tingkat tinggi, seperti perawatan terapi radiasi pada kepala dan leher, dapat meningkatkan risiko.

3. Sindrom genetik bawaan, termasuk kanker tiroid meduler familial, neoplasia endoktrin multipel, sindrom Cowden, dan poliposis adenomatosa familial.

Komplikasi

Kanker tiroid yang dapatang kembali bisa terjadi apabila sel kanker mikroskopis menyebar di luar tirod sebelum diangkat.

Baca Juga: Bobby Joseph Resmi Tersangka Kasus Narkoba, Jadi Pemakai Sekaligus Perantara

Kemudian, kanker tiroid dapat kambuh pada kelenjar getah bening di leher, potongan kecil jaringan tiroid yang tertinggal selama operasi, dan area tubuh lain seperti paru-paru dan tulang.

Cara pencegahan

Pencegahan untuk orang dengan risiko tinggi, dapat mempertimbangkan operasi tiroid untuk mencegah kanker tiroidektomi profilaksis.

Diskusikan pada konselor genetik yang dapat menjelaskan risiko kanker tiroid dan pilihan pengobatan lainnya.

Baca Juga: Bobby Joseph Diduga Perantara Narkoba Kalangan Tertentu, Terancam 20 Tahun Penjara

Selain Itu, terdapat juga pencegahan untuk orang-orang yang dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.

Obat yang menghalangi efek radiasi pada tiroid kadang-kadang diberikan kepada orang yang tinggal di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.

Kemudian, obat kalium iodida dapat digunakan jika terjadi kecelakaan reaktor nuklir yang tidak terduga.

Selain itu, apabila Anda tinggal dalam jarak 10 mil dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan khawatir tentang tindakan pencegahan keselamatan.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Mayo Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah