Namun, resiko penukaran seperti itu diketahui sangat rendah, yakni dua sampai dua per 1000 kasus.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, di pusat layanan HIV Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mencatat lebih dari 300 nakes, dokter, petugas kebersihan, dan keluarga ODHA terpajan darah.
Mereka tercatat akibat tertusuk jarum suntik maupun tertusuk sewaktu menjahit luka pasien ODHA.
Baca Juga: Merasa Tak Pantas Miliki Keinginan Mulia Ini Sebelum Meninggal, Ria Ricis: Aku Pendosa…
“Alhamdulillah tidak ada satu pun yang tertular HIV/AIDS,” terang Prof Zubairi.
Dia menegaskan, untuk para nakes yang bertugas melayani ODHA tersebut, harus memperhatikan dalam segala hal dan melakukan sesuai prosedur.
“Kita tidak boleh sembrono, harus sesuai prosedur standar (Universal precautions). Jangan menutup jarum suntik dengan menggunakan dua tangan,” papar Prof Zubairi.
Baca Juga: Pengakuan Cinta Laura Soal Lelaki Beracun Kembali Disorot Usai Vincent Verhaag Nikahi Jedar: Bodoh
“Gunakan saja satu tangan dengan menangkupkan penutup jarum ke alat suntik,” sambungnya.
Menurut Prof Zubairi, Jika menggunakan dua tangan, kemungkinan tertusuk akan lebih besar.