PR TASIKMALAYA - Sebuah penelitian dengan kasus alergi dan penyakit menular menunjukkan bahwa vitamin C dapat meredakan histamin dalam darah.
Mereka yang menerima infus vitamin C sebesar 7,5 gram atau melalui suntik intravena didapat sekitar 50 persen lebih sedikit histamin yang meredakan penyakit tertentu.
Studi ini menemukan bahwa orang yang memiliki alergi mendapat manfaat dari vitamin C.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui laman Healthline, ternyata vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh.
Studi observasional lain melihat efek pemberian infus vitamin C intravena juga dapat meredakan gejala alergi kulit hingga masalah pernapasan.
Ditemukan bahwa dosis 7,5 gram berkaitan dengan pengurangan gejala alergi seperti pilek, bersin, gatal, gelisah, dan masalah tidur pada 97 persen orang dengan gejala alergi.
Sebuah penelitian lainnya juga menguji semprotan hidung dengan vitamin C pada 60 orang dengan gejala alergi, termasuk bersin dan pilek.
Hasil yang didapat ternyata peneliti menemukan perbaikan gejala alergi dan iritasi sebesar 74 persen.
Tidak hanya memberi efek vitamin C terhadap imunitas tubuh, ternyata juga dapat membantu mengenai masalah inflamasi dengan dosis yang tepat.
Gejala alergi terjadi ketika tubuh melepaskan zat histamin sebagai respons terhadap alergen.
Vitamin C adalah antihistamin alami yang menunjukkan dapat mengurangi gejala alergi.
Pada kasus masalah gangguan pernapasan, vitamin C dapat membantu atas gejala yang disebabkan oleh alergi musiman atau lingkungan.
Penyebab alergi atau alergen biasanya disebabkan jamur, debu, dan bulu, hewan peliharaan, atau makanan tertentu.
Alergen juga dapat memicu reaksi di paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit asma.
Sifat antihistamin vitamin C dapat membantu mengurangi rinitis alergi dan asma.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain dan Link Live Streaming Liga Champions Eropa: Inter Milan vs Real Madrid
Pembuluh darah di saluran pernapasan memiliki konsentrasi sel mast yang tinggi, yang menghasilkan histamin.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sifat antioksidan vitamin C dapat melindungi fungsi paru-paru dengan melindungi sel-sel di paru-paru dari kerusakan oksidatif.
Dibandingkan dengan alergi musiman atau lingkungan, alergi makanan cenderung menyebabkan reaksi yang lebih serius.
Selain itu juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, kulit, mata, dan tenggorokan, serta saluran pernapasan.
Dalam kasus yang parah, alergi makanan dapat menyebabkan reaksi anafilaksis yang mematikan.
Hal itu ditemukan pada seseorang yang alergi dan telah terpapar alergen.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Seperti Apa Dirimu yang Sesungguhnya Berdasarkan Jalan untuk Dilalui
Dosis vitamin C yang paling umum digunakan untuk gejala alergi adalah 2.000 mg per hari.
Karena vitamin ini tidak disimpan di tubuh sehingga risiko keracunannya sangat kecil.
Untuk mengetahui efeknya, mulailah perlahan untuk meningkatkan dosis untuk melihat seberapa baik tubuh Anda toleransinya.
Anda juga dapat meminumnya dalam dosis yang lebih kecil beberapa kali sehari.***