Akan tetapi menurut peneliti Floyd Chilton, enzim sPLA2-IIA akan jadi sangat berbahaya apabila berada di dalam tubuh manusia dalam jumlah banyak.
Sebab enzim sPLA2-IIA bakalan merobek-robek organ internal seperti jantung, paru-paru, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tiongkok Mengecam 'Kambing Hitam' AS Atas Laporan Asal Covid-19
Sewaktu tubuh kita diserang Virus Corona, enzim sPLA2-IIA akan memperbanyak diri dengan maksud untuk mematikan biang penyakit Covid-19.
“Enzim ini berusaha mematikan virus tetapi ketika diproduksi tubuh terlalu banyak, maka hal buruk bakal terjadi. Seperti menghancurkan membran sel penderita Covid-19 hingga akhirnya terjadi banyak kegagalan organ yang sebabkan kematian,” jelas peneliti Floyd Chilton.
Rekan Floyd Chilton yaitu Maurizio del Poeta yang merupakan profesor dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi Renaissance School of Medicine, Universitas Stony Brook, menjelaskan bahwa temuan bahaya enzim sPLA2-IIA bakalan membantu untuk mengobati Covid-19.
Baca Juga: Kena Skakmat Deddy Corbuzier karena Pengakuannya, Denny Darko Langsung Lakukan Hal Ini
Sebab dengan ditemukannya enzim sPLA2-IIA sebagai penambah resiko kematian akibat tertular Virus Corona, nantinya tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit Covid-19 bakalan bisa diatasi dengan obat atau terapi baru.
Sementara itu, untuk meneliti cara kerja enzim sPLA2-IIA, Floyd Chilton dan Maurizio del Poeta mengumpulkan 127 sampel plasma darah dari pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit.
Tim peneliti asal Inggris itu juga mengambil 154 sampel dari pasien lainnya untuk dijadikan pembanding.