"Jadi tentunya kita semua ingin segera mencapai herd immunity secepatnya dengan vaksin secara bertahap," ungkap Penny.
Vaksin Sinopharm memiliki nama BBIBP-CorV dengan produsen berasal dari Beijing Bio-Institute Biological Products Co. Ltd.
PT Kimia Farma di Indonesia ditunjuk sebagai distributor untuk vaksin Sinopharm.
Salam kemasa satu vital, vaksin Sinopharm berisi 0,51 milliliter.
Untuk dosis yang diberikan, vaksin Sinopharm harus diberikan dalam dua dosis penyuntikan dengan jarak dari dosis pertama ke dosis kedua antara 21-28 hari.
Baca Juga: Minta Semua Pihak Fokus Tangani Covid-19, Zubairi Djoerban: Publik Sudah Lelah Dengan Drama-drama
Vaksin Sinopharm dapat digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.
Beberapa efek samping yang bisa dirasakan setelah penyuntikan vaksin Sinopharm diantaranya, bengkak di bagian penyuntikan, kemerahan, diare, batuk, nyeri otot dan sakit kepala.
Vaksin Sinopharm sendiri telah dilakukan uji klinis pada 3 fase dimana pada fase I dan II dilakukan di Tiongkok dengan Subjek sebanyak 640 orang.