Kue dengan tekstur legit ini dulunya menjadi kudapan yang wajib bagi warga Jambi ketika menggelar acara adat.
Sampai saat ini tradisi menyuguhkan kue padamaran diluar bulan Ramadhan masih tetap dipertahankan.
Baca Juga: BTS Siap Menyapa ARMY Lewat Bang Bang Con 2021, Ini Link Live Streaming Acaranya
Kue Padamaran sendiri sering disajikan ketika pesta pernikahan, syukuran bagi warga yang akan melaksanakan haji atau kumpul keluarga.
Pemerintah daerah Jambi juga sering menyuguhkan kue tradisional ini ketika menjamu tamu-tamu resmi karena kue padamaran ini telah dikukuhkan menjadi jajanan tradisional khas Jambi.
Kuenya memiliki warna hijau dengan wadah yang unik terbuat dari daun pisang pincuk yang dinamai Takir.
Baca Juga: Jadi Ibu Mertua Atta Halilintar, Ini Kekayaan dan Kemewahan Krisdayanti Lemos dengan Ashanty
Kue Padamaran sendiri memiliki bentuk takir persegi panjang dengan diameter antara 1-15 sentimeter dengan lebar dan tinggi 5 sentimeter dan mirip perahu kecil.
Warna hijau pada kue padamaran sendiri berasal dari daun suji ditambah pandan yang sama-sama menghasilkan warna hijau yang alami.
Dibandingkan dengan daun pandan, warna yang dihasilkan dari daun suji lebih pekat.