PR TASIKMALAYA - Gus Miftah menyampaikan penyebab yang membuat orang menjadi cemas dan susah saat mengarungi hidup.
Penyebab orang menjadi susah, cemas dan gelisah ini disampaikan Gus Miftah di hadapan jemaahnya yang disiarkan kanal YouTube Gus Miftah official pada Rabu 10 April 2021.
Menjawab permasalahan tersebut, Gus Miftah mengajukan pertanyaan kepada Jamaahnya.
"Bayangkan jika anda berada di tengah sungai naik kapal dan kapalnya bocor kemudian di sekeliling kapal banyak buaya, apa yang akan Anda lakukan?" tanyanya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Gus Miftah Official.
Jawabannya, menurut Gus Miftah sederhana, berhentilah membayangkan hal tersebut.
Menurut Gus Miftah, hidup kita menjadi susah dan tidak asik karena terlalu banyak bayangan-bayangan yang tidak terlalu penting yang harus kita bayangkan.
Baca Juga: Kamu Penderita Maag? Dokter Berikan Tips Agar Tetap Sehat Selama Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan
Semetara, kecemasan itu menurutnya adalah ilusi buruk tentang masa depan, daripada membuang waktu untuk cemas terhadap sesuatu yang belum terjadi lebih baik mempersiapkan diri untuk mengahadapi.
Cara menghadapi hal tersebut menurut Gus Miftah sudah jelaskan didalam al-quran.
Pertama, bahwa Allah tidak akan membebani sesorang melebihi batas kemampuannya.
Baca Juga: Jam Tayang Berubah! Ini Link Live Streaming RCTI dan Sinopsis Ikatan Cinta 11 April 2021
Yang kedua, dalam kesulitan Allah sudah jelaskan bahwa akan selalu ada kemudahan.
Kemudian yang ketiga, jangan sedih Allah bersama kita dan Janganlah takut, karena kalau kita takut dengan keadaan kita hari ini seolah-olah kita tidak punya Allah.
Gus Miftah menambahkan, padahal yang membuat Kondisi hari ini susah dan repot itu bukanlah Allah melainkan kita sendiri.
"Bukan ombaknya yang besar melainkan perahunya yang terlalu kecil, bukan ujiannya yang besar melainkan iman kitanya yang terlalu lemah," tuturnya.
Gus Miftah juga menyampaikan, disaat seperti ini supaya berdoa kepada Tuhannya agar virus corona bisa dihilangkan, jangan sampai gara-gara Covid-19 kita kehilangan Tuhan dan bisa jadi kita terlalu jauh dari Tuhan.
Bagi Gus Miftah Kalau kita merasa terlalu bersedih dan susah seolah-olah meragukan kuasanya Allah.
"Mohon maaf orang menangis karena dosa itu bagus, tetapi jika nangisnya berlebihan juga tidak baik karena seolah-olah Tuhan kejam sekali, lupa terhadap rahmatnya Allah yang Maha penyayang," paparnya.
Gus Miftah juga mengutip ayat al-quran Surat Az zumar ayat 53.
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ - ٥٣
" Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang," (Q.S 39:53) dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Quran.Kemenag.go.id.
Itulah, menurut Gus Miftah, yang menyebabkan kita semua cemas dan gelisah dalam mengarungi kehidupan.
Sehingga, kecemasan tersebut membuat kita lupa bersyukur akan nikmat Allah SWT.***