Network
PR TASIKMALAYA - Sinovac Biotech Ltd, perusahaan pembuat vaksin Covid-19 asal Tiongkok, mengirimkan 1,2 jt dosis vasksin ke Indonesia, memberikan klarifikasi soal kemanjuran vaksin buatannya.
Klarifikasi tersebut muncul setelah salah satu petinggi PT Bio Farma, mitra mereka di Indonesia, mengklaim bahwa vaksin itu terbukti 97 persen efektif dalam uji klinis di Indonesia.
Menanggapi berkembangnya isu tersebut, PT Bio Farma kemudian meralat pernyataan tersebut etelah Juru bicara Sinovac menjelaskan bahwa angka 97 persen mengacu pada tingkat serokonversi, yang terpisah dari kemanjuran vaksin.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Terus Meningkat, Pemkot Tasikmalaya Gencarkan Pembangunan Rumah Sakit Darurat
Artinya, tingkat serokonversi yang tinggi tidak selalu berarti bahwa vaksin secara efektif melindungi orang dari Covid-19.
Berkaitan dengan hal tersebut, dijelaskan bahwa tingkat khasiat menunjukkan seberapa baik vaksin tersebut dalam mencegah penyakit. Hasil tersebut didapatkan dari hasil uji klinis bersama ribuan relawan.
Proses tersebut membandingkan, relawan yang divaksin dengan yang tidak divaksin.
Baca Juga: Tempat Ikonik Basilica Cistern di Istanbul Nyaris Runtuh
Dari situ, tingkat penurunan infeksi, tingkat keparahan penyakit, serta durasi infeksi diukur untuk menentukan tingkat khasiat vaksin.
Adapun efektivitas didapatkan dari observasi yang dilakukan setelah vaksinasi berjalan. Jadi, datanya diambil dari hasil kondisi sebenarnya bukan berdasarkan uji klinis.
Istilah lainnya adalah serokonversi adalah rentang waktu munculnya antibodi sejak vaksin disuntikkan.
Baca Juga: Simak! Pemerintah Berikan BLT Modal Usaha Rp3,5 Juta Untuk 6 Jenis Usaha Ini
Sehingga, ketika Sinoac menyatakan bahwa vaksinnya memiliki tingakt serokonversi 97 persen, hal tersebut berarti munculnya antibodi dari 97 persen relawan yang disuntik vaksin.***
