Network
PR TASIKMALAYA - Bangunan Basilica Cistern di Istanbul berada dalam kategori risiko langsung runtuh jika terjadi gempa bumi.
Waduk yang dibangun oleh Kaisar Bizantium Justinian I pada tahun 542 M untuk memasok air ke istana, saat ini sedang direnovasi.
Kepala Departemen Properti Budaya di Kota Metropolitan Istanbul, Oktay Ozel mengatakan bahwa pekerjaan restorasi, yang dimulai sekitar empat tahun lalu, mengekspos risikonya.
Baca Juga: Sebut Ormas di Jakarta Sering Buat Kegaduhan, Kapolda Metro: Hukum Harus Ditegakkan
"Kami bahkan tidak punya satu detik pun untuk menunggu (memperkuat tangki terhadap
risiko)," kata Oktay dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Sabah.
“Kami memeriksa kolom penghubung bantalan besi yang menggantikan bantalan kayu asli dan menemukan celah di antara keduanya.
"Bantalan tersebut dipasang selama pekerjaan restorasi terbaru di tahun-tahun awal republik tetapi mereka telah berkarat seiring waktu," sambungnya.
Baca Juga: Tanggapi Isu Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Dicopot, Ferdinand: Mereka Kebanggaan NKRI
Dia mengatakan bahwa pihaknya tengah menunggu persetujuan dari dewan lokal untuk pelestarian struktur bersejarah untuk dilanjutkan dengan penguatan.
"Penguatan pada tempat-tempat bersejarah sulit dilakukan tanpa merugikannya dan kebebasan bergerak yang kami miliki terbatas,” lanjutnya.
Ozel mencatat bahwa area yang lebih luas di mana waduk terletak di distrik Fatih Istanbul juga berisiko runtuh.
Baca Juga: 'The Sweetener World Tour' Ariana Grande akan Tayang di Netflix
“Ini adalah tempat yang sering dikunjungi turis dan rumah bagi bangunan umum dan pribadi. Kami harus memastikan keselamatan mereka secepatnya, ” ujarnya.
Basilica Cistern dikenal sebagai Yerebatan Sarnici atau Sunken Cistern dalam bahasa Turki, adalah salah satu tujuan sejarah paling populer di Istanbul.
Bangunan tersebur bisa diakses degan berjalan kaki dari landmark era Bizantium dan Ottoman lainnya seperti Masjid Agung Hagia Sophia dan Sultanahmet, atau Masjid Biru.***
