Ibu Hamil Jangan Stres jika Enggan Alami 3 Risiko Ini, Hati-hati!

17 Januari 2024, 12:40 WIB
Ilustrasi - Ada beberapa resiko buruk yang mungkin terjadi pada ibu hamil ketika mereka mengalami stres berkepanjangan. /freepik.com/@prostooleh/



PR TASIKMALAYA - 
Ibu hamil wajib menjaga kesehatannya dan tidak boleh sampai merasakan stres ketika masa kehamilan yang sedang dijalani. Keadaan stres bisa saja terjadi karena dipicu tidak kuatnya menjalani masa-masa terberat kehamilan.

Apabila ibu hamil mengalami stres apalagi berkepanjangan maka akan terjadi sejumlah risiko buruk. Hal tersebut tentu jangan sampai dialami karena akan berpengaruh kepada ibu dan janin yang dikandungnya.

Lantas apa saja risiko buruk yang akan dialami ibu hamil apabila stres berkepanjangan? Berikut tim Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com telah merangkum lengkap dengan penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Mual Tak Tertahankan Saat Hamil? Ini 5 Makanan yang Bisa Mengatasinya

Risiko Buruk Ibu Hamil jika Stres

1. Preeklamsia

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang memengaruhi tekanan darah dan organ tubuh, serta dapat menyebabkan kelahiran bayi lebih awal. Ibu hamil yang punya tekanan darah tinggi berisiko lebih besar terkena hal ini.

Namun, terdapat kesalahpahaman umum bahwa stres kronis dapat menyebabkan hipertensi jangka panjang. Stres dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek. Selain itu, tidak semua penderita hipertensi kronis mengalami preeklampsia. 

Maka dari itu pada intinya, ibu hamil tidak boleh stres hingga terkena preeklampsia. Meski begitu, stres juga tidak selalu berarti membuat ibu hamil menderita tekanan darah tinggi atau preeklampsia.

Baca Juga: Ide Resep Masakan Enak dan Begizi untuk Ibu Hamil

2. Keguguran

Sebuah studi menyoroti hubungan stres prenatal dengan peningkatan risiko keguguran. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengalami stres psikologis, bisa dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dini.

Studi juga menyebutkan penyedia layanan kesehatan cenderung meremehkan risiko stres yang dapat ditimbulkan pada kehamilan. Hal ini kemungkinan dilakukan agar tidak membuat wanita hamil lebih banyak stres selama masa kehamilan.

Baca Juga: 6 Buah ini Mengandung Asam Folat, Bantu Pertumbuhan Janin di Perut Ibu Hamil!

3. Kelahiran Prematur dan Angka Kelahiran Rendah

Salah satu penelitian menyoroti hubungan stres dengan kelahiran prematur. Dalam hal ini dampak yang terjadi bayi lebih mungkin mengalami keterlambatan perkembangan dan gangguan belajar.

Saat dewasa, mereka lebih mungkin mengalami masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Hal ini juga berhubungan dengan berat badan lahir yang rendah.

Poin utama dalam hal ini adalah menghindari penambahan faktor risiko, seperti stres pada kehamilan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler