PR TASIKMALAYA - Menurut World Health Organization (WHO), sakit kepala adalah keluhan penyakit yang umum dirasakan oleh manusia. Sebab faktanya, hampir separuh orang dewasa pasti pernah mengalaminya satu kali dalam waktu satu tahun.
Dalam hal ini, sakit kepala memiliki jenis yang berbeda-beda. Dimana titik yang terasa sakit bervariasi di bagian kepala manusia. Oleh karenanya, menurut The International Classification of Headache Disorders menyatakan bahwa ada lebih dari 150 jenis di dalamnya.
Dari jumlah 150 jenis sakit kepala tersebut dibagi menjadi dua bagian utama, yakni primer dan sekunder. Pada sakit kepala berjenis primer tidak memiliki penyebab dari faktor lain. Artinya seperti migrain dan sakit kepala tegang disebabkan oleh faktor internal.
Sebaliknya, pada jenis sekunder penyebabnya datang dari luar atau eksternal. Hal itu dapat ditemukan dari sakit kepala karena cedera atau penghentian konsumsi kafein secara tiba-tiba.
Baca Juga: Taemin SHINee Comeback di Akhir Oktober, Rilis Album Baru Bertajuk Guilty
Oleh karenanya, untuk mengetahui apa saja jenis sakit kepala yang dapat dirasakan manusia dan dimana letak atau titik sakitnya. Mari simak penjelasan di bawah ini yang kami himpun dari Medical News Today, Selasa, 10 Oktober 2023.
Migrain
Sakit kepala jenis migrain adalah perasaan nyeri yang dirasakan di satu sisi kepala. Biasanya perasaan sakit itu dibarengi dengan mual dan muntah juga. Adapun gejalanya seperti kehilangan sebagian penglihatan, mati rasa, perasaan geli, hingga kelemahan otot.
Sedangkan terkait penyebabnya, pakar kesehatan belum menemukan secara pasti. Namun, sering ditemukan karena adanya depresi, epilepsi, atau faktor keturunan.
Baca Juga: PAN Teguh Dorong Erick Thohir Menjadi Bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju!
Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang dapat dirasakan sebagai rasa sakit yang terus menerus di kedua sisi kepala. Gejala lainnya dapat dirasakan seperti kelembutan pada wajah, kepala, leher, dan bahu, atau perasaan tertekan di belakang mata.
Penyebabnya juga masih belum jelas. Namun, beberapa diantaranya seperti stres, kecemasan, depresi, dehidrasi, kurang olahraga, kurangnya kualitas tidur, hingga pola makan yang tak teratur.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Mood Booster dengan Mudah, Yakin Berani Coba?
Cluster
Cluster adalah jenis sakit kepala yang lebih mungkin dirasakan oleh laki-laki. Banyak orang menyatakan bahwa rasa sakitnya akan terasa seperti terbakar atau menusuk di belakang kepala atau sekitar mata.
Gejala lainnya dapat meliputi mata berair, kelopak mata bengkak, pilek, hingga kegelisahan atau agitasi.
Baca Juga: Apa yang Melandasi KPU Tetap Pertahankan Usia Minimal Capres dan Cawapres? Ini Jawabannya!
Sakit kepala karena beraktifitas
Sakit kepala jenis ini timbul setelah melakukan aktivitas pemicu seperti berlari, melompat, angkat berat, hubungan seksual, hingga batuk dan bersin. Gejalanya akan dirasakan dengan perasaan berdenyut-denyut di seluruh bagian kepala.
Hipnik
Hipnik adalah jenis sakit kepala yang biasanya hanya akan dirasakan oleh manusia yang berumur lebih dari 50 tahun. Rasa sakitnya bahkan dapat membuat orang tersebut bangun dari tidurnya.
Sakit yang dirasakan adalah berdenyut secara ringan hingga sedang di kedua sisi kepala. Biasanya dapat berlangsung hingga 3 jam lamanya. Gejala lainnya dapat merasakan mual.
Baca Juga: Kemarau Bawa Berkah Tersendiri, Situ Gede Tasikmalaya Menghijau dan Jadi Spot Foto Kekinian
Penggunaan obat berlebihan
Medication-overuse headache (MOH) atau penggunaan obat yang berlebihan adalah jenis sakit kepala yang masuk dalam kategori sekunder. Rasa sakitnya biasanya mirip dengan gejala pada penderita migrain atau sakit kepala tegang.
Adapun obat-obatan yang dapat memicu adanya perasaan sakit kepala ini adalah opioid, parasetamol, triptan, aspirin, dan ibuprofen.
Baca Juga: Kemarau Bawa Berkah Tersendiri, Situ Gede Tasikmalaya Menghijau dan Jadi Spot Foto Kekinian
Sinus
Penyakit ini akan terjadi secara bersamaan dengan gejala sinusitis. Biasanya akan disebabkan oleh infeksi atau alergi. Rasa sakitnya dapat dirasakan dengan perasaan kaku dan berdenyut di sekitar mata, pipi, dan dahi.
Rasa sakitnya bahkan bisa bertambah saat melakukan pergerakan. Akibatnya dapat menyebar pada bagian gigi dan rahang.
Baca Juga: Kemarau Bawa Berkah Tersendiri, Situ Gede Tasikmalaya Menghijau dan Jadi Spot Foto Kekinian
Asupan Kafein yang tinggi
Caffeine-related headaches atau asupan Kafein yang terlalu tinggi terkadang dapat menyebabkan sakit kepala. Biasanya terjadi pada orang yang mengkonsumsinya lebih dari 200 mg Kafein setiap hari.
Rasa sakitnya juga dapat dirasakan mirip dengan penderita migrain. Gejala lain yang mungkin menyertai adalah kelelahan, sulit konsentrasi, penurunan mood, mudah tersinggung, dan mual.
Baca Juga: Cirebon Bukan yang Terendah, 4 Kota Ini Punya Gaji UMK Terkecil di Jawa Barat 2023
Sakit kepala cedera
Manusia bisa merasakan sakit kepala yang disebabkan oleh cedera kepala. Bahkan pukulan kecil di kepala dapat mengakibatkan traumatis.
Gejala yang terbilang parah dari adanya cedera kepala adalah ketidaksadaran, kejang, muntah, hilang ingatan, kebingungan, hingga masalah penglihatan dan pendengaran.
Sakit kepala saat menstruasi
Gejala yang dirasakan pada sakit kepala jenis ini juga hampir sama dengan migrain dan akan kehilangan aura. Timbulnya gejala ini berhubungan dengan hormon yang sering timbul 2 hari sebelum atau 3 hari setelah menstruasi.
Sakit kepala akibat mabuk
Konsumsi alkohol dapat menimbulkan rasa sakit di kepala. Biasanya terjadi perasaan berdenyut dengan perasaan yang mirip penyakit migrain. Bahkan dapat terasa di kedua sisi kepala dan dapat memburuk karena adanya gerakan.
Baca Juga: Park Bo Young Ungkap Akan Jadi Cameo Bersama Park Hyung Sik dalam Strong Girl Nam Soon
Demikian 11 jenis dari sakit kepala yang dapat dirasakan manusia secara umum. Dalam hal ini, sebenarnya masih banyak jenis lainnya yang dapat dipicu oleh berbagai hal. Pastikan Anda selalu memperhatikan kesehatan pada bagian vital seperti kepala.***