Serang Lebih Banyak Organ Tubuh Lainnya, Virus Corona Tak hanya Rusak Sistem Pernapasan Manusia

29 Juni 2020, 13:45 WIB
Ilustrasi virus corona (Pikiran Rakyat) /Naswandi/

PR TASIKMALAYA - Covid-19 ternyata menjadi penyakit yang lebih rumit dari yang banyak orang duga selama ini.

Ternyata Covid-19 tidak hanya menyerang sistem pernapasan dan paru-paru. namun juga mempengaruhi beberapa organ utama, termasuk ginjal yang dapat alami kerusakan serius.

Tidak diketahui secara luas, ternyata seperempat pasien yang membutuhkan ventilator untuk mengobati virus corona juga membutuhkan ginjal buatan untuk mendukung fungsi ginjal mereka yang memburuk.

Baca Juga: Di Tengah Kisruh Aksi Pembakaran Bendera, Elektabilitas Partai PDIP Justru Berada di Puncak

 

Graham Lipkin, konsultan nefrologi dan Presiden Renal Association, telah menjelaskan bahwa pasien Covid-19 dapat mengalami cedera ginjal akut (AKI) karena berbagai alasan.

Salah satunya adalah mereka sering mengalami dehidrasi pada saat mereka tiba di rumah sakit.

Mereka juga mengatakan bahwa Covid dapat menyerang ginjal, mengganggu tugas penting mereka untuk membuang kotoran dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Kemudian Covid-19 yang parah dapat menyebabkan 'badai sitokin' ketika tubuh disusul oleh peradangan luas di seluruh organ. Ginjal sering menjadi target peradangan ini.

Baca Juga: Layangkan Gugatan pada Perusahaan Tempatnya Bekerja, Pria Muslim Sebelumnya Dilarang Salat 5 Waktu

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Mirror, ginjal bukan satu-satunya organ utama yang terkena penyakit Covid parah.

Sebuah pedoman baru Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan mengatakan bahwa dokter yang merawat pasien yang terpapar Covid-19 diketahui harus waspada dalam mencari tanda-tanda cedera miokard akut atau tanda-tanda serangan jantung.

Gejala serangan jantung akut termasuk nyeri dada, jantung berdebar-debar, kelelahan luar biasa, dan sesak napas.

Gejala-gejala ini mirip dengan komplikasi pernapasan Covid-19 sehingga serangan jantung mungkin terlewatkan. Sangat penting untuk memeriksanya dengan menyelidiki gejala-gejala ini.

Baca Juga: Jenazah Terpapar Covid-19 Diambil Paksa, Presiden Jokowi Angkat Bicara

Serangan jantung terlihat pada hampir satu dari 10 pasien yang meninggal dengan Covid-19 di rumah sakit Italia.

Pedoman barunya ditujukan untuk membantu para profesional kesehatan, yang bukan spesialis kardiologi, mengidentifikasi, memantau dan mengelola pasien Covid-19 dan masalah jantung.

NICE merekomendasikan pengujian untuk tingkat penanda cedera jantung dan peradangan yang ada dalam darah pasien dengan cedera jantung.

Elektrokardiografi (EKG) dapat mengidentifikasi pasien dengan dugaan serangan jantung. Pasien-pasien ini harus sering dimonitor untuk mengidentifikasi perburukan jantung atau pernapasan.

Baca Juga: Berhasil Berjuang Hidup, Bocah 18 Bulan Ditemukan Tinggal di Kandang dengan 600 Lebih Hewan Liar

Jika ada dugaan serangan jantung maka harus mencari bantuan dari ahli jantung. Ketika tidak ada diagnosis yang jelas dari serangan jantung maka tes untuk penanda jantung dan EKG harus diulang setiap hari pada pasien.

Jika virus menyerang otot jantung maka kemungkinan akan mengalami miokarditis (radang otot jantung) dan gagal jantung.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler