PR TASIKMALAYA - Diketahui puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang selalu dilakukan oleh setiap tahunnya oleh umat muslim.
Melakukan puasa seharian mungkin akan sedikit memberatkan bagi seseorang yang memiliki penyakit diabetesdikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Virta Health.
Pertama-tama, tidak ada kewajiban berpuasa selama Ramadhan jika Anda memiliki penyakit kronis atau jika Anda merasa itu akan membahayakan kesehatan Anda seperti dalam Surat Al Baqarah ayat 184-185.
Ayat tersebut menyebutkan bahwa puasa tidak diwajibkan bagi siapa pun yang akan terlalu membebani kesehatannya atau membahayakan kesehatannya.
Tetapi jika Anda menderita penyakit diabetes dan memutuskan untuk tetap berpuasa, inilah tips yang perlu diingat.
Baca Juga: Seseorang Wajib Bayar Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan Jika Memenuhi 3 Syarat Ini
1. Beri tahu dokter Anda bahwa Anda berencana untuk berpuasa
Pastikan dokter Anda mengetahui rencana untuk berpuasa.
Puasa mempengaruhi gula darah dan tekanan darah Anda, jadi jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk diabetes atau tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian selama Ramadhan.
Penyesuaian ini jangan dilakukan oleh Anda sendiri, tapi juga harus dilakukan di bawah pemantauan dokter Anda.
Baca Juga: Kangen Kim Seon Ho? Begini Kabar Terbaru dari Sang Aktor ‘Hometown Cha-Cha-Cha’
2. Tetap terhidrasi
Pastikan Anda minum cukup cairan selama sahur dan berbuka puasa, dianjurkan dengan meminum air putih.
Jika cuaca hangat selama Ramadhan, cobalah untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan batasi aktivitas fisik Anda untuk meminimalkan jumlah cairan yang hilang di siang hari.
3. Lakukan uji glukosa darah saat Anda berpuasa
Hal paling berbahaya yang bisa terjadi pada Anda saat berpuasa adalah gula darah rendah yakni peristiwa hipoglikemia, gula darah tinggi yakni peristiwa hiperglikemia, dan dehidrasi.
Baca Juga: Tes Psikologi: Tentukan Nasib Masa Depan Anda dari Gambar yang Terlihat Pertama Kali
Pastikan Anda memperhatikan tanda-tandanya, misal merasa penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, pusing/pingsan, dan kebingungan.
Menguji glukosa darah Anda tidak membatalkan puasa, ada kesalahpahaman bahwa berapapun jumlah darah yang dikeluarkan dapat membatalkan puasa, tetapi itu tidak berlaku hanya untuk melakukan uji glukosa darah.
4. Diskusikan makanan apa yang harus Anda makan selama Sahur dan Buka Puasa dengan dokter
Untuk menghindari perubahan gula darah, dokter mungkin menyarankan untuk tetap mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat saat berbuka dan sahur.
Diketahui bahwa makanan yang memiliki lemak tinggi akan membuat Anda kenyang lebih lama serta tidak akan meningkatkan gula darah.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Orang Jahat dan Baik? Tentukan dari Gambar yang Paling Menarik
Namun, pastikan untuk mendiskusikan hal ini atau perubahan pola makan lainnya dengan dokter
Jika Anda sedang menjalani pengobatan apapun, ini dapat mempengaruhi dosis makan dan pengobatan Anda.
5. Waspadai makan berlebihan
Buka puasa bisa menjadi perayaan yang melibatkan banyak makanan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Peri Mana yang Anda Pilih Akan Mengungkap Karakter Diri, Salah Satunya Introvert
Anda harus menyadari bahwa makan berlebihan, bahkan setelah seharian berpuasa, karena hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan glukosa darah.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang rencana makanan untuk berpuasa, dan tanyakan cara hal ini dapat memengaruhi obat apa pun yang Anda gunakan.***