Jadi Trending di Twitter, Ketahui Lebih Lanjut Vaksin Sinopharm yang mulai dijual Kimia Farma

11 Juli 2021, 19:55 WIB
Vaksin Covid-19 Sinopharm diterima Indonesia sebanyak 482.400 dosis berbentuk jadi dari Tiongkok dan akan dijual di Kimia Farma. /Kemenkes

PR TASIKMALAYA - Vaksin Covid-19 Sinopharm diterima Indonesia sebanyak 482.400 dosis berbentuk jadi dari Tiongkok.

Vaksin Sinopharm sendiri digunakan untuk vaksin Gotong Royong atau vaksinasi mandiri.

Sinopharm memiliki efikasi terhadap Covid-19 sebesar 78 persen.

Baca Juga: Apa yang Disampaikan ke Presiden Jokowi Terjadi, Teddy Gusnaidi Sindir Cara Kritik 2 Anak SBY

Vaksin Sinopharm telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Dengan nomor EUA2159000143A2, Sinopharm telah mengantongi izin penggunaan darurat pada 29 April 2021.

"Dalam kesempatan ini bertambah satu jenis vaksin (sinopharm) yang nanti akan digunakan untuk vaksin Gotong Royong." ungkap Penny K Lukito pada 4 Mei 2021 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Revisi Aturan PPKM Darurat: Tempat Ibadah Tidak Ditutup, Tapi...

Dengan adanya vaksin Sinopharm sendiri diharapkan dapat mencapai herd immunity.

"Jadi tentunya kita semua ingin segera mencapai herd immunity secepatnya dengan vaksin secara bertahap," ungkap Penny.

Vaksin Sinopharm memiliki nama BBIBP-CorV dengan produsen berasal dari Beijing Bio-Institute Biological Products Co. Ltd.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta 11 Juli 2021: Elsa Lolos dari Interogasi Polisi dan Kembali Mengusir Sumarno

PT Kimia Farma di Indonesia ditunjuk sebagai distributor untuk vaksin Sinopharm.

Salam kemasa satu vital, vaksin Sinopharm berisi 0,51 milliliter.

Untuk dosis yang diberikan, vaksin Sinopharm harus diberikan dalam dua dosis penyuntikan dengan jarak dari dosis pertama ke dosis kedua antara 21-28 hari.

Baca Juga: Minta Semua Pihak Fokus Tangani Covid-19, Zubairi Djoerban: Publik Sudah Lelah Dengan Drama-drama

Vaksin Sinopharm dapat digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Beberapa efek samping yang bisa dirasakan setelah penyuntikan vaksin Sinopharm diantaranya, bengkak di bagian penyuntikan, kemerahan, diare, batuk, nyeri otot dan sakit kepala.

Vaksin Sinopharm sendiri telah dilakukan uji klinis pada 3 fase dimana pada fase I dan II dilakukan di Tiongkok dengan Subjek sebanyak 640 orang.

Baca Juga: Lebih Punya Efikasi Tinggi, Vaksin Moderna Hari Ini Sampai ke Indonesia dan Segera Disuntikan

Sementara untuk uji klinis fase III dilakukan di Uni emirat Arab dengan subjek 42.000 orang.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler