'The Meaning of Mariah Carey', Memoar Perjalanan Kelam Kehidupan Mariah Carey

- 30 September 2020, 12:40 WIB
COVER memoar Mariah Carrey.*
COVER memoar Mariah Carrey.* /

PR TASIKMALAYA - Mariah Carey menulis sebuah memoar dengan judul ‘The Meaning of Mariah Carey’ yang secara resmi diterbitkan pada tanggal 29 September 2020.

Penyanyi-penulis lagu dengan rekor 19 kali berada di puncak chart musik dan rentang lima oktaf suaranya yang terkenal itu, rupanya pernah mengalami masa-masa yang sangat kelam.

"Di dalam buku itu, ada banyak hal yang sedang saya hadapi yang tidak pernah saya alami sebelumnya, bahkan di dalam percakapan dengan beberapa teman terdekat saya," katanya.

Baca Juga: Menanti Debat Pertama Donald Trump dan Joe Biden untuk Pemilihan Presiden, Dollar AS Melemah

Mariah adalah anak ketiga dalam keluarga antar ras. Ibunya, Patricia, seorang mantan penyanyi opera dan pelatih vokal keturunan Irlandia, sementara ayahnya, Alfred Roy Carey, seorang insinyur penerbangan dengan garis keturunan Venezuela-Afrika.

Mariah berusia tiga tahun ketika orangtuanya bercerai. Ia pun memilih tinggal bersama ibunya, seorang penyanyi opera terlatih. Mereka hidup dalam kemiskinan dengan ketidakstabilan ekonomi yang akut, dan berpindah-pindah tempat tinggal hingga tiga belas kali.

Tetapi ada satu hal yang tidak pernah berhenti dari Mariah yaitu ia memiliki visi untuk sukses.

Baca Juga: Ruang Isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Dipenuhi Pasien, Hotel di Tasikmalaya Jadi Alternatif

"Saya selalu tahu bahwa saya akan menjadi penyanyi, dan hanya masalah kapan itu akan terjadi. Karena saya berasal dari, Anda tahu, keluarga yang berantakan dan disfungsional, tanpa uang untuk memiliki barang-barang yang kebanyakan orang miliki. Ketika saya berkata tanpa uang, maksud saya, kami benar-benar tidak memiliki apapun dengan cukup," ujarnya, dikutIp dari CBS News. 

Ia dulu merasa seperti orang luar, yang menjadi tema dalam musik-musiknya sejak awal terkait dengan menjadi perempuan kulit hitam dan juga ras campuran.

"Karena ketika seseorang ambigu secara visual, seperti saya, pasti ada banyak kesalahpahaman yang berbeda-beda yang mengikutinya," tambahnya. 

Baca Juga: Merupakan Warga Sekitar dan Masih Berusia 18 tahun, Pelaku Vandalisme Mushola Darussalam Tertangkap

"Salah satu episode paling menyakitkan dalam buku ini terjadi ketika Anda masih di sekolah menengah dan berbaur dengan gadis-gadis yang, maksud saya, setiap sekolah menengah memiliki gadis-gadis jahatnya sendiri, bukan?" tanya Jane Pauley, pembawa acara Sunday Morning. 

Mariah megatakan mereka bukan paing keren, namun mereka sangat cantik dan berbeda dari dirinya karena mereka adalah kulit putih. 

"Yang bisa bangun tidur dengan rambut yang masih menjakjubkan tanpa perlu dirawat atau ditangani. Tetapi untuk seseorang dengan tekstur rambut keriting seperti saya yang suka kusut dan begini dan begitu. Ibu saya sedikit tidak menyadari bahwa saya perlu mengondisikan rambut saya," tambahnya. 

Baca Juga: Uji Kemampuan Tempur, Militer Tibet Gelar Simulasi Perang di Bawah Naungan Tentara Tiongkok

Lalu mereka mengundang Mariah untuk menghabiskan akhir pekan bersama.

Ia merasa bersemangat dan dengan polos berpiki pasti akan menyenangkan. Kemudian, ia merasa benar-benar dikhianati karena mereka memojokkannya dengan menggunakan kata-kata yang tidak selayaknya diucapkan.

Lima tahun kemudian, salah seorang paling berpengaruh di industri musik, Tommy Mottola yang menjabat sebagai CEO Sony Music, menemukan seorang remaja berbakat bernama Mariah Carey.

Lalu mereka menikah pada tahun 1993, nama Mariah menjadi lebih dikenal daripada Tommy. Saat itu Mariah berusia 23 tahun dan Tommy 44 tahun.

Baca Juga: Harapan Jokowi dari Tol Manado-Bitung: Bisa Menarik Investasi dan Membuat Sulut Semakin Berkembang

Mereka pun menjadi pasangan terkuat di industri musik. Namun Mariah, yang bekerja sangat keras dan ‘memberi makan’ perusahaan itu dengan lagu-lagunya, merasa tengah menjalani mimpi buruk serta tidak memiliki kendali atas hubungan pernikahannya.

Mariah bahkan menamai rumah besar tempat mereka tinggal, yang dihiasi dengan segala simbol kesuksesan dengan sebutan “Storybook Manor” atau buku cerita rumah bangsawan.

Pada sebuah bab berjudul “Princess. Prisoner” di dalam bukunya, Mariah bercerita bagaimana dia merasa terjebak, kesepian, dan sulit ‘bernafas’ di dalam rumah itu.

Dia dan Tommy pun akhirnya bercerai setelah lima tahun pernikahan. Mariah terbebas dan berada dalam puncak karirnya. Ia pun mencoba untuk membuat film berjudul Glitter yang mengisahkan kehidupannya. Namun hal itu justru menariknya ke dalam kehidupan yang lebih kelam lagi.

Baca Juga: Setujui Pemutaran Film G30S/PKI, Ketua MPR: Ideologi Komunis Sulit Dideteksi, Kita Harus Waspada

Memasuki tahun 2001 adalah masa di mana semua tabloid berusaha menargetkan Mariah.

Tidak seperti para seniman muda terkenal yang lain, Mariah tidak merasa dapat menikmati perhatian yang menghujaninya. Dia merasa terus menerus diawasi. Hanya sedikit orang yang dapat memahami situasinya saat itu. Akibatnya Mariah harus menjalani pengobatan.

Titik terendahnya adalah ketika dia hanya bisa tidur dua jam selama enam hari berturut-turut.

"Itu tidak bisa diterima. Tapi saya membiarkan diri saya ditempatkan pada posisi agar hal itu terjadi. Saya bekerja sangat keras dan saya tidak mau membiarkan semua yang telah saya kerjakan dengan begitu keras untuk lepas begitu saja," ucapnya. 

Baca Juga: Hendak Melakukan Adzan Ashar, Seorang Warga Tangerang Terkejut Lihat Kondisi Mushola Sudah 'Kacau'

Akan tetapi, bagaimanapun, Mariah mengucapkan terimakasih dengan tulus kepada para penggemarnya karena merekalah yang membuktikan keberadaannya.

Sekarang, di usianya yang ke-50, dia adalah ibu bagi anak kembar berusia sembilan tahun dari mantan suaminya, Nick Cannon. Ia pun menanti bab-bab yang akan datang.

"Hidup Anda seperti pusaran Anda. Titik rendahnya akan menjadi sangat rendah, dan yang tertinggi akan menjadi sangat tinggi. Dan Anda harus menyesuaikan diri dengan keduanya," ujar Jane Pauli. 

Baca Juga: Sebagian Talud Jalan TMMD Reguler Brebes Mulai Finishing

"Saya tahu. Sangat menarik dari cara Anda mengatakannya, karena ini kurang lebih seperti menentukan apa yang bersedia Anda pilih. Apakah Akses ke pertemuan dimana semua orang terkenal dan momen luar biasa berada? Tetapi kemudian harus mengalami titik rendah yang sangat sangat rendah. Pada dasarnya, semua ini hanyalah perjalanan panjang yang harus kita lalui." tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah