Exhuma Hit Secara Global, Tradisi Pemakaman Kuno di Korea Kembali Jadi Sorotan Para Ahli

- 17 Maret 2024, 17:10 WIB
Artefak bersejarah Korea dikembalikan ke Korea saat 'Exhuma' memperbaharui minat terhadap tradisi pemakaman kuno.
Artefak bersejarah Korea dikembalikan ke Korea saat 'Exhuma' memperbaharui minat terhadap tradisi pemakaman kuno. /Instagram/@showbox_movie

PR TASIKMALAYA - Film horor "Exhuma" telah memikat dengan lebih dari 9 juta penonton bioskop menonton film populer ini, dengan penggambarannya yang menarik tentang tradisi pemakaman kuno.

Di antara adegan-adegan menawannya, petugas pemakaman Yeong Geun, yang diperankan oleh Yoo Hae Jin, terlihat mengambil ornamen emas dari peti mati yang terbuka, sehingga memicu diskusi tentang kebiasaan lama untuk menguburkan orang mati dengan barang-barang berharga.

Praktik yang ada dalam film Exhuma tersebut, yang sudah ada sejak sebelum periode Tiga Kerajaan kuno, melibatkan penguburan orang yang meninggal dengan barang-barang seperti guci, biji jawawut, dan anting-anting, sebagai ongkos perjalanan mereka ke alam baka.

Aspek penting dari adat istiadat penguburan ini adalah "myoji", atau tablet kuburan yang bertuliskan rincian tentang identitas dan kehidupan almarhum, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Korea Times. 

Baca Juga: Album Debut Solonya Sudah 3 Tahun, Rose BLACKPINK Ucapkan Terima Kasih untuk Penggemar

Tablet-tablet ini, yang sering dianggap sakral, dibuat oleh para penulis yang terampil dan berfungsi sebagai penghormatan abadi kepada orang yang telah meninggal.

Di luar fungsi peringatannya, tablet-tablet ini juga merupakan artefak sejarah dan artistik yang berharga, yang menawarkan wawasan tentang norma-norma masyarakat, gaya sastra, dan praktik artistik pada zamannya.

Kim Yong Sun, seorang profesor emeritus sejarah di Universitas Hallym dan ahli tablet kubur dari dinasti Goryeo (918-1392) dan Joseon (1392-1910), mendeskripsikan artefak-artefak ini sebagai warisan budaya yang komprehensif.

Tablet-tablet ini tidak hanya merangkum pandangan religius tentang kehidupan dan kematian, tetapi juga mencerminkan kepekaan estetika, sejarah seni, dan keahlian pada zamannya.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x