8 Rekomendasi Film Horor Thailand Terbaik Sepanjang Masa, dari Mengocok Perut hingga Menegangkan

6 Februari 2020, 16:38 WIB
Film horror Thailand Shutter dan Make Me Shudder.* /

 

PIKIRAN RAKYAT - Thailand dikenal sebagai salah satu negara dengan produksi film bergenre horor paling tinggi di Asia. Film-film horor Thailand dikenal sebagai film paling seram dan menakutan.

Namun, banyak juga film horor Thailand yang justu menyuguhkan sedikit unsur komedi yang mampu untuk mengocok perut penonton tapi sambil merinding ketakutan.

Tidak hanya produktif membuat film, kualitas yang disuguhkan juga sangat menarik dan sangat direkomendasikan untuk ditonton.

Baca Juga: Lawan Rasa Takut, 9 Hal Tidak Nyaman yang Dapat Merubah Hidup

Keragaman cerita serta ending yang plot twist dan susah ditebak menjadi kekuatan utama film horor dari negara yang dikenal dengan sebutan Negeri Gajah Putih itu.

Simak 8 rekomendasi film horor Thailand yang dirangkum oleh Pikiran-Rakyat.com terbaik sepanjang masa:

1. Buppah Rahtree (2003)

Film yang ditayangkan pada tahun 2003 ini dibintangi oleh aktor kenamaan Mario Maurer. Awal mula kisah ini adalah saat segerombolan pria bertaruh untuk bisa mendekati seorang gadis cantik bernama Buppah.

Baca Juga: Buat Pengunjung Kebingungan, Empat Gerbang Ikonik Candi Borobudur akan Segera Dibangun

Buppah yang polos akhirnya hamil dan sebuah peristiwa tragis tiba-tiba merenggut nyawanya. Buppah kemudian menjadi hantu gentayangan yang mencoba membunuh setiap penghuni apartemennya.

2. Shutter (2004)

Film Shutter dianggap menjadi salah satu film horor terbaik di Thailand. Karena itu Shutter telah memperoleh berbagai macam penghargaan dan pujian dari kritikus film.

Shutter mengisahkan tentang seorang fotogafer yang merasakan hal-hal aneh setiap mengambil foto dengan kameranya.

Baca Juga: Cocok untuk Melepas Penat, Berikut 3 Pusat Perbelanjaan Terbesar dan Teramai di Tasikmalaya

Sang fotografer tidak menyadari bahwa kejadian-kejadian menakutkan yang menimpanya sebenarnya berasal dari kamera dan foto-foto yang diambilnya.

Meskipun sudah 16 tahun berlalu, Shutter masih digemari para penonton Asia dan Amerika karena kualitas cerita yang sangat bagus.

3. Alone (2007)

Film ini mengangkat tentang kisah kembar siam yang diadaptasi dari novel berjudul Elephants Can Remember karya Agatha Christie.

Baca Juga: Kabid Pengawasan LJK OJK Tasikmalaya Sebut Perkembangan IJK di Priangan Timur Meningkat

Saat ditayangkan untuk pertama kali, Alone mendapatkan keuntungan sebesar 960 Ribu US Dolar dan membuatnya menjadi film Thailand dengan keuntungan tertinggi ke-21 di tahun 2007.

Alone bercerita tentang sosok hantu bernama Ploy yang meninggal ketika proses pemisahan tubuh dengan kembarannya.

Vee yang merupakan kembaran Ploy berhasil diselematkan dan menikah juga memiliki hidup yang bahagia. Namun, Vee mulai dihantui Ploy yang menemuinya dan menagih janji bahwa mereka harus tetap bersama.

Baca Juga: Luput dari Perhatian Pemerintah, Kondisi Sekolah di Desa Bojongkapol Tasikmalaya Berlantaikan Tanah dan Beratapkan Asbes

4. Coming Soon (2008)

Film ini selalu membuat penontonnya merinding karena ternyata menurut kabar berdar, film ini diangkat dari kisah nyata di daerah pelosok Thailand.

Diperankan oleh Chantavit Dhanasevi, film horor ini menceritakan tentang hantu yang mati dalam keadaan tergantung di sebuah rumah yang dijadikan lokasi syuting.

Cerita bermula ketika ada sebua perusahaan film yang sedang menggarap sebuah film. Dalam film tersebut sang aktris harus melakukan adegan gantung diri.

Baca Juga: Bermodal Julukan Kota Santri, OJK Fokus Kembangkan Ekonomi Syariah di Tasikmalaya

Sang sutradara yang tidak merasa puas dengan hasilnya, akhirnya meminta untuk mengulangnya beberapa kali sampai aktris itu benar-benar tewas.

5. Ladda Land (2011)

Film yang dibintangi oleh Punpun ini berhasil menyabet berbagai penghargaan dikancah internasional.

Kisah Ladda Land ini berawal dari kepindahan sebuah keluarga ke sebuah rumah tua di Chiang Mai. Namun diluar dugaan, ternyata rumah tersebut dihuni oleh arwah gentayangan yang kehadirannya membuat bulu kuduk berdiri.

Baca Juga: Dibuat dengan Cita Rasa Berbeda, Berikut 5 Makanan Khas Tasikmalaya yang Wajib Anda Coba

Tidak hanya mengandalkan ilusi suara yang cukup menegangkan, kisah hantu dan manusianya dibuat begitu nyata dan menakutkan.

6. Pee Mak Phrakanong (2013)

Pee Mak merupakan film Thailand yang bergenre horor-komedi dan diangkat dari legenda masyarakat Thailand jaman dulu.

Mak merupakan seorang tentara yang tahu jika istrinya yang hamil anak pertama mereka sudah meninggal saat persalinan.

Baca Juga: Peringati Hari Kanker Sedunia, 1.000 Pohon Pencegah Kanker Ditanam di Tasikmalaya

Teman-teman Mak yang bertemu dengan istrinya setelah Mak pulang menemukan bahwa ada yang janggal dengan istrinya.

Walaupun bercerita tentang hantu perempuan berambut panjang bernama Nak, Pee Mak tidak akan membuat gagal untuk tertawa karena beberapa unsur komedi yang disuguhkan.

7. Make Me Shudder (2013)

Make Me Shudder merupakan film horor-komedi Thailand yang dirilis pada Oktober 2013 lalu.

Film ini mengisahkan tentang delapan pelajar sekolah yang nekat pergi ke gedung sekolah yang ditutup karena kasus pembunuhan di masa lalu.

Baca Juga: Tak Mau Ada Delis Kedua, SMPN 6 Tasikmalaya Lekas Pasang 8 CCTV

Meskipun film horor, Make Me Shudder berhasil menyuguhkan adegan-adegan konyol yang dapat mengocok perut bahkan saat film baru saja dimulai.

8. Make Me Shudder 2: Shudder Me Mae Nak (2014)

Film ini merupakan kelanjutan dari film horor sebelumnya. Make Me Shudder sukses di pasaran dan berhasil melambungkan nama pemainnya, sehingga para pemain di seri pertama tetap bermain di film yang dirilis pada tahun 2014 ini.

Make Me Shudder 2 bercerita tentang ketua geng Morhoktubha yang menantang hantu legendaris Thailand yaitu Mae Nak (hantu yang muncul dalam fim Pee Mak, red.).

Baca Juga: Ada Aliran Listrik di Sawah yang Dia Bersihkan, Warga Tasikmalaya Meninggal Telentang

Pee Mak akhirnya muncul da membawa mereka ke masa peperangan dimana suami Mae Nak berperang pada saat dirinya hamil.

Tak kalah konyol dan kocak dengan seri sebelumnya, seri kedua ini cukup untuk membuat tertawa terbahak-bahak di tengah situasi menakutkan yang disajikan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler