Industri Baja Diperkuat Kemenperin, Solusi di Tengah Pandemi Covid-19

- 5 Oktober 2020, 08:31 WIB
Ilustrasi salah satu produk baja ringan.
Ilustrasi salah satu produk baja ringan. /ANTARA/

“Inovasi jadi bagian kunci keberlangsungan baja kita. Kedua, pemerintah, baik pusat, daerah, BUMN harus mengalokasikan minimal proyek-proyek insfrastruktur yang menjadi bagian penting penyerapan baja nasional. Itu harus diprioritaskan,” lanjut Taufik.

Baca Juga: Atasi Masalah Kantuk, Benarkah Kopi Lebih Baik Dikonsumsi Setelah Sarapan Pagi?

Selain itu, Taufik menjelaskan bahwa jurus yang perlu dikeluarkan adalah penerapam Standar Nasional Indonesia (SNI) produk baja dan pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Dia menilai bahwa secara teknis, SNI merupakan instrumen yang cukup baik untuk membendung impor khususnya produk hilir.

“Kalau bahan baku saya kira kan hanya di pabrik. Kalau konsepnya SNI itu kan beredar di pasar. Itulah yang menjadi fokus.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 5 Oktober 2020: Siang hingga Sore akan Diguyur Hujan Ringan

“Industri yang paling hilir yang menjadi perhatian kita harus SNI, Untuk TKDN juga sudah kita upayakan sehingga produksi itu punya TKDN di atas 40 persen.

“Otomotif, pemerintah, BUMN, harus membeli produk-produk yang dihasilkan dari dalam negeri. Itulah yang menjadi konsentrasi kita,” tambahnya.

Taufik menambahkan, negara-negara yang berkonsentrasi di sektor industri baja menggunakan skema stimulus untuk menggairahkan sektor industri bajanya.

Baca Juga: Kabarkan Kondisi Terkini usai Positif Covid-19, Donald Trump Berharap Segera Pulih

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x