Imbal Hasil Obligasi AS Naik Berimbas Terhadap Rupiah yang Melemah

- 10 Februari 2023, 18:51 WIB
Ilustrasi uang rupiah./
Ilustrasi uang rupiah./ /Robert Lens/Pexels/Robert Lens/

PR TASIKMALAYA – Akhir-akhir ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah, karena seiring kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga AS.

Pasalnya, kurs rupiah pada Jumat, 10 Februari 2022, ditutup turun 37 poin atau 0,25 persen menjadi Rp15.134 per dolar AS dibandingkan dengan sebelumnya yang berkisar Rp15.907 per dolar AS.

“Kekhawatiran kenaikan suku bunga AS kembali menjadi perhatian pasar,” ungkap Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara

Kemudian, Rully menuturkan bahwa kekhawatiran kenaikan suku bunga ini dipicu oleh adanya kecenderungan dari naiknya imbal hasil obligasi AS yang bertenor panjang. 

Lalu hal itu juga terkait dengan spekulasi hasil pertemuan bank sentral AS atau The Fed mengenai penanganan inflasi.

Baca Juga: Benarkah Salah Satu Anggota Avengers yang Sudah Mati Ini Akan Hadir Kembali dalam Film MCU Mendatang?

Sebelumnya, pada Rabu, 8 Februari 2023, Pejabat The Fed sudah mengisyaratkan bahwa akan banyak kenaikan suku bunga yang terjadi dalam rangka mendinginkan inflasi lebih lanjut, meski tidak ada yang menyatakan bahwa laporan yang kuat di Januari dapat memicu sikap kebijakan moneter.

Tak hanya itu, The Fed pada pekan lalu juga menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan menyebutkan bahwa tanda-tanda disinflasi, akan tetapi laporan yang kuat itu mengguncang para investor khawatir terkait pembuat kebijakan akan tetap hawkish lebih lama.

Hal tersebut membuat para investor melangkah secara hati-hati dalam menjaring data inflasi AS pekan depan.

Baca Juga: Tes IQ: Dapat Lihat 3 Perbedaan Antara 2 Gambar? Anda Jenius Jika Melihat Semuanya dalam 30 Detik

Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan laju kenaikan bunga The Fed itu memukul sentimen.

Rully lalu menyatakan bahwa, sentimen di dalam negeri hingga kini masih positif jika melihat naiknya cadangan devisa.

Mengingat bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 meningkat dengan mencapai 139,4 miliar dollar AS jika dibandingkan dengan pada akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar AS.

Baca Juga: Ria Ricis Buat Vlog 'Aku Udah Senyum' Seolah Sindir Seseorang, Bunga Zainal: Katanya Nggak Mau Nyentil

Menurutnya peningkatan cadangan devisa pada Januari 2023 dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah dan penerimaan pajak dan jasa.

Pada Jumat pagi ini, rupiah dibuka ke posisi Rp15.120 per dolar AS, dengan sebelumnya bergerak di kisaran Rp15.177 per dolar AS hingga Rp15.154 per dolar AS.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah