Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Mendadak Sebut ‘Perang Rakyat Semesta’ saat Bahas Resesi 2023, Ada Apa?
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa resesi adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal berturut-turut.
"Ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama lebih dari dua kuartal berturut-turut maka itu memasuki resesi," jelasnya.
Saat pandemi melanda, semua negara terkena resesi, termasuk Indonesia.
"Saat pandemi Covid-19, bangsa mana yang tidak mengalami resesi, semua mengalami," ungkapnya.
Baca Juga: Konsumsi Masyarakat Dinilai Dapat Akhiri Resesi, Pengamat Ekonomi UI: Pemerintah Harus Pacu Itu
Menghadapi hal tersebut, negara berupaya melakukan strategi agar bisa menyelamatkan perekonomian.
"Negara melakukan strategi meningkatkan utang dengan strategi defisit, pendapatan berkurang, pengeluarkan harus ditingkatkan," terangnya.
Rhenald mengaku prihatin dengan narasi Resesi 2023 yang disampaikan oleh tokoh publik belum lama ini.
"Resesi menjadi sangat menakutkan karena disampaikan oleh tokoh-tokoh publik, diterjemahkan oleh sejumlah orang maka akan terjadi PHK besar-besaran," ujarnya.