PR TASIKMALAYA - Diketahui, resesi sering diartikan sebagai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Jadi, resesi adalah aktivitas ekonomi yang rendah. Biasanya ditandai dengan output ekonomi yang rendah, permintaan rendah dan tingginya angka pengangguran.
Hal yang sangat menyakitkan adalah saat ekonomi mengalami resesi dan dibarengi dengan tingkat inflasi yang tinggi.
Ancaman terkait resesi beberapa bulan terakhir ini berasal dari kekhawatiran dengan adanya inflasi yang tidak terkendali.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya dari Asia One, China yang merupakan produsen terbesar melakukan lockdown untuk memberantas Covid-19.
Dengan adanya pembatasan itu, pabrik di China mengalami penurunan hasil produksi.
Lockdown yang berkelanjutan menyebabkan adanya masalah rantai pasokan menjadi kekurangan.
Di samping itu, perang Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung selesai menyebabkan tersendatnya pasokan makanan dan perminyakan.