Sementara itu, data dari kuartal ke kuartal, pertumbuhan PDB dipastikan melambat menjadi 1,80 persen dari awalnya 3,31 persen pada kuartal kedua.
Laporan data tersebut berdasarkan pada perkiraan sampel yang lebih kecil.
Baca Juga: Doa Ilyas Bachtiar untuk Hanna Kirana Kekasihnya: Kamu Sudah Buat Bahagia Banyak Orang, Terutama Aku
Pakar ekonom Asia di Capital Economics, Alex Holmes mengatakan bahwa pemerintah mengambil tindakan itu bertujuan agar menghambat lonjakan kasus positif Covid-19.
Ia memperkirakan, sektor jasa akan mengalami pukulan keras akibat melambatnya ekonomi Indonesia.
"Bahkan setelah pandemi berakhir, krisis akan meninggalkan warisan hutang yang lebih tinggi," ucapnya.
Baca Juga: Intip Ramalan Zodiak Karier Hari Ini, 3 November 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Sebuah Keberuntungan
Holmes menambahkan, neraca dagang Indonesia juga berpotensi terganggu, tentu saja pertumbuhan PDB Indonesia cukup berat untuk kembali ke jalur sebelum krisis.
Walaupun upaya pemerintah secara bertahap mulai melonggarkan pembatasan, Indonesia masih belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19.
Ditambah adanya libur akhir tahun yang semakin dekat, dikhawatirkan akan memicu gelombang ketiga Covid-19.