PR TASIKMALAYA - Kebijakan PSBB guna mengurangi penyebaran Covid-19 berdampak pada menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat saat ini.
Indikasi ini dapat terlihat dari pertumbuhan PDB negatif 5,32 persen pada kuartal II 2020.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah memperkirakan ekonomi Indonesia menuju ambang resesi pada kuartal III-2020 dengan pertumbuhan Product Domestic Bruto (PDB) dalam rentang minus 3,6 sampai minus 2,9 persen.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) BKF Kemenkeu, Hidayat Amir menyatakan, dampak yang paling terasa dari resesi ekonomi yakni daya konsumsi yang berkurang.
Baca Juga: Waspadai Tiga Tanda Rembesan Air di Rumah Menjelang Musim Hujan
Dia pun mengibaratkan, laju ekonomi saat ini seperti berada di Jalan Tol yang penuh hambatan, sehingga laju perekonomian tidak berjalan maksimal.
"Daya konsumsinya yang berkurang, biasanya travelling ini tidak," kata Amir dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Kamis, 24 September 2020.
Kendati demikian, Amir mengungkapkan, dari situasi resesi ekonomi ini, ada masyarakat yang memang daya konsumsinya hilang.
Namun, pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan bantuan langsung tunai untuk menekan laju resesi tersebut.